kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tumbuh 4%, pendapatan PLN naik jadi Rp 212,8 triliun per kuartal III 2021


Kamis, 11 November 2021 / 14:00 WIB
Tumbuh 4%, pendapatan PLN naik jadi Rp 212,8 triliun per kuartal III 2021
ILUSTRASI. Petugas PLN. ANTARA FOTO/Indrayadi TH


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) mencetak kinerja positif di sembilan bulan pertama tahun ini. Hingga kuartal III 2021 lalu, PLN membukukan pendapatan sebesar Rp 212,8 triliun (unaudited), naik 4% dibandingkan realisasi periode sama tahun 2020 lalu yang sebesar Rp 204,7 triliun.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi mengatakan, pencapaian kinerja positif perseroan ditunjang sejumlah langkah inovasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan melalui program transformasi PLN.

Langkah-langkah ini mendukung PLN meningkatkan penjualan tenaga listrik dan menjaga Beban Pokok Penyediaan (BPP) tetap stabil. Di samping itu, faktor eksternal berupa apresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing juga dipercaya turut berperan dalam capaian kinerja positif PLN.

"Sejumlah strategi perseroan untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik dan efisiensi operasional terbukti mampu mengerek kinerja perseroan pada triwulan III-2021," ungkap Agung.

Dampak positif program efisiensi yang dilakukan sejak awal 2020 tercermin pada penurunan BPP PLN. Tercatat, realisasi BPP triwulan III-2021 menurun sebesar 1% atau setara dengan Rp10 per kilo Watt hour (kWh)  menjadi Rp 1.345 per kWh. Sebelumnya, BPP PLN mencapai sebesar Rp 1.355 per kWh di triwulan-III 2020.

Baca Juga: PLN raup pendapatan Rp 212,8 triliun di kuartal III 2021, ini pendorongnya

Di sisi lain, program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan yang dilakukan PLN juga dipercaya berperan dalam meningkatkan penjualan energi sebesar 8 juta kWh. Tak hanya itu, PLN juga mencatat adanya penambahan jumlah pelanggan sebesar 3,6 juta pelanggan sampai dengan akhir September 2021.

Agung menjelaskan, strategi intensifikasi dilakukan dengan mendorong penggunaan listrik pelanggan untuk kegiatan produktif. Hal ini dilakukan PLN melalui rangkaian program bundling dan promo tambah daya. Selain itu, PLN juga mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi.

Di sisi lain, strategi ekstensifikasi, yaitu strategi meningkatkan jumlah pelanggan, ditempuh melalui program win back, yaitu mengakuisisi captive power atau mengganti kelistrikan perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan pembangkit sendiri dengan suplai listrik dari PLN. Langkah tersebut dilakukan agar pelanggan dapat berfokus pada bisnis intinya. 

Cara lainnya adalah dengan merengkuh ceruk pasar baru di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan serta kelautan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine. "Seluruh program ini terbukti mampu membantu pelanggan menjadi lebih produktif dan efisien sehingga kesejahteraan mereka bisa meningkat," tutur Agung.

Meningkatkan kepuasan pelanggan

Fokus PLN tidak hanya memacu kinerja bisnis semata. Agung menegaskan, PLN juga terus berupaya meningkatkan pelayanan demi kepuasan dan kenyamanan bagi para pelanggan. Hal ini bisa dilihat dari adanya perbaikan dalam SAIDI (System Average Interruption Duration Index) dan SAIFI (System Average Interruption Frequency Index).

Catatan saja, SAIDI merupakan angka atau indeks durasi padam yang dialami konsumen dalam kurun waktu tertentu, sementara SAIFI  merupakan angka atau indeks frekuensi padam yang dialami konsumen dalam kurun waktu tertentu. 

Dalam catatan PLN, durasi padam (SAIDI) pelanggan tercatat sekitar 397 menit per pelanggan, turun 33,6 persen dari periode yang sama tahun lalu berkisar 598 menit per pelanggan. Sementara dari sisi frekuensi padam (SAIFI) juga tercatat membaik dengan frekuensi 4,9 kali pada triwulan-III 2021, dari 7 kali pada periode yang sama tahun lalu.

"Kepuasan pelanggan merupakan target utama kami. Untuk itu, kami terus melakukan berbagai strategi dan inovasi guna meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pelanggan," imbuh Agung.

Selanjutnya: Kapasitas EBT terus ditambah, begini keekonomian proyek pembangkit EBT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×