Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Persaingan bisnis industri kelapa sawit yang kian ketat mengharuskan PT Tunas Baru Lampung Tbk memperluas lini bisnisnya. Melalui anak usahanya, PT Adi Karya Gemilang, emiten perkebunan sawit ini membangun pabrik gula rafinasi yang siap beroperasi Juli 2013 ini.
Berlokasi di Way Lunik, Lampung, pembangunan pabrik gula milik emiten berkode saham TBLA berdiri di atas tanah seluas 4 hektare (ha). Pabrik pengolah gula diperkirakan menghasilkan sekitar 600 ton per hari gula kristal rafinasi.
"Commisioning (uji coba) sudah dilakukan pada bulan Juni," kata Sudarmo Tasmin, Wakil Direktur Tunas Baru Lampung beberapa waktu lalu.
Guna menjalankan pabrik gula rafinasi tersebut, Tunas Baru Lampung sudah mendapatkan alokasi impor raw sugar sebanyak 18.000 ton dari Kementrian Perdagangan. Dus, ketika impor raw sugar tersebut datang, TBLA ini bisa langsung mengolah raw sugar menjadi gula rafinasi.
"Di tahap awal, penjualannya nanti untuk industri makanan dan minuman di sekitar wilayah Jabodetabek," papar Sudarmo.
Bagi Tunas Baru Lampung, prospek bisnis disektor pemanis ini masih sangat besar. Di Indonesia, kebutuhan terhadap gula masih tinggi, sedangkan pasokannya masih kurang mencukupi.
Melihat potensinya yang prospektif tersebut, Tunas Baru Lampung juga masuk ke sektor hulu perkebunan tebu. Saat ini luas lahan tebu yang dimiliki oleh Tunas Baru Lampung mencapai 2.500 ha.
Dengan lini bisnis baru di sektor gula diharapkan bisa memberikan kontribusi ke pendapatan perusahaan. Apalagi harga minyak sawit mentah atawa Crude Palm Oil (CPO) tidak terlalu bagus.
Tahun ini TBLA menargetkan pendapatan sebesar Rp 4 triliun, atau naik tipis dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 3,8 triliun.
Sampai kuartal I tahun ini, Tunas Baru Lampung masih mengandalkan minyak sawit di sektor pendapatan.
Per kuartal pertama, produksi CPO TBLA mencapai 51.000 ton, naik 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sampai akhir tahun, produksi CPO milik Tunas Baru Lampung diperkirakan mencapai 250.000 ton.
Tahun ini, Tunas Baru Lampung menganggarkan belanja modal sebesar Rp 670 miliar. Belanja modal itu untuk kelanjutan pembangunan pabrik gula rafinasi, penambahan luas areal lahan serta pembangunan pabrik kelapa sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News