kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunas Baru Lampung (TBLA) agendakan ekspansi sejumlah pabrik di tahun depan


Selasa, 22 Desember 2020 / 15:58 WIB
Tunas Baru Lampung (TBLA) agendakan ekspansi sejumlah pabrik di tahun depan
ILUSTRASI. PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA salah satu anggota dari Sungai Budi Group, produsen gula dan minyak goreng Rose Brand.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) semakin gencar mengembangkan bisnisnya di bidang sawit dan gula rafinasi. Di tahun depan ada sejumlah pabrik anyar TBLA yang diproyeksikan akan rampung. 

Sekretaris Perusahaan TBLA, Hardy mengatakan rencana ekspansi TBLA di tahun depan adalah pabrik refined glycerine 120 PTD  dan pabrik Re-esterifikasi PFAD 110 TPD  yang estimasinya masuk tahap commisioning di akhir kuartal I 2021. Sedangkan untuk pabrik biodiesel 1.500 TPD dan refinery 2.500 TPD estimasi selesai di kuartal IV 2021. Keempat pabrik ini berlokasi di Way-Lunik, Lampung. 

"Perusahaan menyiapkan capex kurang lebih Rp 340 miliar yang sumber dananya kombinasi dari kas internal dan pinjaman bank," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (18/12). 

Hardy mengatakan  TBLA akan terus mengembangkan bisnis sawit dan gula karena merupakan produk konsumsi sehingga terus dibutuhkan oleh masyarakat. Kendati sudah melihat potensi bisnis, Hardy belum bisa buka-bukaan soal target penjualan di tahun depan. "Target tahun 2021 harusnya lebih baik dari 2020," kata Hardy. 

Baca Juga: Pola perbaikan pendapatan emiten sawit beragam, simak penjelasan analis

Di sepanjang sembilan bulan tahun ini, TBLA mencatatkan penjualan senilai Rp 8,07 triliun atau tumbuh 27% yoy. Naiknya penjualan ini disebabkan oleh naiknya volume dan harga jual produk TBLA yakni olein, FAME, gula, Glycerine, Margarine, dan sabun. 

Penjualan ke lokal masih mendominasi atau 88% berkontribusi ke penjualan TBLA hingga akhir September 2020 atau setara dengan Rp 7,07 triliun. Sisanya penjualan ekspor senilai Rp 991,4 miliar.  Kalau melihat komposisi bisnis dari produk yang dijual, segmen bisnis sawit dan turunannya berkontribusi 69% ke penjualan TBLA atau senilai Rp 5,57 triliun. Adapun produk gula dan turunannya berkontribusi 31% atau setara Rp 2,49 triliun.  

Kendati mencatatkan pertumbuhan penjualan, TBLA mencatatkan penurunan laba bersih hingga 19% yoy atau menjadi Rp 405 miliar akibat kerugian selisih kurs. 

Selanjutnya: Harga CPO diprediksi terus menguat, begini nasib emiten CPO hingga akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×