Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), emiten yang bergerak di sektor bisnis sawit dan gula, memproyeksikan kinerja di tahun depan bisa lebih baik dibandingkan 2020.
Sekretaris Perusahaan TBLA, Hardy mengatakan perusahaannya akan terus mengembangkan bisnis sawit dan gula karena merupakan produk konsumsi sehingga terus dibutuhkan oleh masyarakat
Kendati sudah melihat potensi bisnis, Hardy belum bisa buka-bukaan soal target penjualan di tahun depan. "Target tahun 2021 harusnya lebih baik dari 2020," kata Hardy kepada Kontan.co.id, Jumat (18/12).
Baca Juga: Tunas Baru Lampung (TBLA) agendakan ekspansi sejumlah pabrik di tahun depan
Melansir hasil paparan publik TBLA yang dirilis pada Senin (21/12), manajemen TBLA memaparkan bahwa kontribusi pendapatan baik dari CPO maupun non-CPO di 2021 kurang lebih sama dengan tahun ini, rinciannya 70% dari kelapa sawit dan 30% dari non CPO (gula).
Menurut manajemen TBLA kedua produk ini profitable, namun dinamika bisnisnya berbeda. Maksudnya, CPO tergantung dari harga CPO dunia (hal ini di luar dari kontrol) kalau peningkatan harga gula ditentukan dari dalam negeri sehingga lebih mudah untuk melihat pergerakannya. Lantas untuk harga saat ini, margin gula sedikit lebih bagus dibandingkan produk CPO dan turunannya.
Manajemen TBLA melihat margin di kuartal IV 2020 akan lebih bagus dibandingkan dengan 2019 karena adanya panen sawit dan harga yang lebih bagus di kuartal IV 2020.
Sampai dengan September 2020, TBLA memasok Fame ke PT Pertamina (Persero) sebesar 244.000 ton. Adapun kontrak Pertamina secara keseluruhan di 2020 sebesar 340.000 ton. "Kami akan mencoba pemenuhan kontrak tersebut sampai akhir tahun," jelas manajemen TBLA dalam hasil paparan publik (21/12).
Baca Juga: Djasa Ubersakti (PTDU) kembangkan proyek perumahan MBR
Adapun di tahun depan, TBLA akan melakukan ekspansi pabrik, Hardy memerinci pabrik refined glycerine 120 PTD dan pabrik Re-esterifikasi PFAD 110 TPD estimasinya masuk tahap commisioning di akhir kuartal I 2021. Sedangkan untuk pabrik biodiesel 1.500 TPD dan refinery 2.500 TPD estimasi selesai di kuartal IV 2021. Ke empat pabrik ini berlokasi di Way-Lunik, Lampung.
Tak hanya itu, TBLA juga akan memperluas kebun tebunya hingga menjadi 14.000 Ha dari yang saat ini mendekati 13.000 Ha.
Selanjutnya: Dukung UMKM, Phapros (PEHA) salurkan dana kemitraan tahap ketiga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News