Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT General Motors (GM) Indonesia mengumumkan akan berhenti memproduksi mobil di Indonesia mulai Juni tahun ini. Menurut pengamat otomotif, Soehari Sargo, penghentian produksi tersebut merupakan akibat dari kesalahan GM sendiri.
Kata Soehari, kekeliruan GM adalah menjual mobil di level harga yang pasarnya sudah padat dan telah dikuasai oleh pabrikan Jepang. "Mereka memasarkan mobil di kelas yang mana pangsa pasarnya sudah dikuasai 90%-95% oleh Jepang," ujarnya, Jumat (27/2).
Seharusnya, lanjut Soehari, GM bermain di kelas pasar yang khusus, yaitu kelas mobil mewah. "Mereka bisa bertahan jika bermain di kelas yang berbeda dengan Jepang, di kelas mobil mewah," ujar Soehari.
Untuk diketahui pabrik GM berlokasi di Bekasi untuk memproduksi Chevrolet Spin, dengan kapasitas produksi 40.000 unit per tahun. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) produksi Spin terus mengalami penurunan. Jika pada 2013 sebesar 10.941 unit, di tahun 2014 turun menjadi 7.475 unit. Sementara pada Januari 2015, produksi Spin baru mencapai 524 unit.
Volume produksi yang jauh dibawah kapasitas tersebut menurut Soehari menjadi tidak ekonomis.
Sedangkan varian Chevrolet yang lainnya seperti Optra, Spark, Cruze, Kalos, New Aveo, Aveo, Estate, Captova, Trailblazer, Orlando, dan Colorado, masih diimpor dari Thailand dan Korea.
Pada 2013 Chevrolet total menjual 15.649 unit atau setara dengan 1,27% dari total penjualan mobil secara keseluruhan yang sebesar 1.229.904 unit. Sedangkan pada 2014 perusahaan menjual 10.018 unit atau setara dengan 0,82% dari total penjualan mobil secara keseluruhan yang sebesar 1.208.019 unit.
Adapun pada Januari perusahaan menjual 662 unit atau setara dengan 0,7% dari total penjualan nasional yang sebesar 94.194 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News