Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melakukan perubahan posisi direksi dan dewan komisaris, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis (3/9).
Wakil Presiden Komisaris yang juga merangkan Komisaris Independen DEWA Suadi Atma berharap, perubahan pengurus bisa membuat emiten jasa pertambangan ini semakin produktif dan kompetitif. Adapun, berdasarkan keputusan RUPS tersebut susunan Dewan Komisaris dan Direksi DEWA yang baru adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris : Nalinkant Amratlal Rathod
Wakil Presiden Komisaris (Independen) : Suadi Atma
Komisaris Independen : Muhammad Lutfi
Komisaris Independen : Gories Mere
Komisaris Independen : Kanaka Puradiredja
Komisaris : Djajeng P. Andalaswanto
Komisaris : Ashok Mitra
Baca Juga: Pandemi Covid-19 pengaruhi kelangsungan proyek Darma Henwa (DEWA)
Direksi:
Presiden Direktur : Saptari Hoedaja
Wakil Presiden Direktur : Prabhakaran Balasubramanian
Direktur : Ivi Sumarna Suryana
Direktur : Agus Efendi
Direktur : Rio Supin
“Perubahan susunan pengurus ini diharapkan dapat memperkuat struktur bisnis Perseroan serta membuat Darma Henwa semakin produktif dan kompetitif dalam meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang,” kata Suadi lewat keterangan tulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (3/9).
Selain perubahan pengurus, RUPS tersebut juga menjelaskan kinerja DEWA sepanjang tahun lalu. Menurut Direktur DEWA Agus Efendi, kinerja DEWA di 2019 cukup menggembirakan. Sepanjang 2019, DEWA membukukan pendapatan US$ 344,65 juta atau tumbuh 24,83% dibandingkan capaian di 2018.
Sedangkan untuk laba bersih, tahun lalu DEWA meraup US$ 3,46 juta atau naik 6,37% dibanding tahun sebelumnya. "Mencermati kondisi perekonomian yang penuh tantangan, kami bersyukur Perseroan dapat melalui tahun 2019 dengan baik," sambung Agus.
Dalam menghadapi perkembangan di industri pertambangan batubara dan mineral yang cukup menantang saat ini, Agus membeberkan bahwa DEWA menerapkan bauran strategi yang meliputi keunggulan operasional, penghematan biaya, kompentens SDM dan kerjasama tim, serta perbaikan berkelanjutan.
Baca Juga: HBA terus merosot, pemerintah dinilai perlu mengendalikan produksi batubara
Agus pun optimistis kinerja DEWA bisa tetap bertumbuh. Asal tahu saja, hingga Semester I-2020, capaian overburden removal DEWA mencapai 61,35 juta bcm atau tumbuh 33,86% dibandingkan capaian di Semester I-2019. "Lalu coal delivery di Semester I-2020 naik 27,96% ke posisi 9,11 juta ton," imbuhnya.
Dihubungi terpisah, Corporate Secretary DEWA Mukson Arif Rosyidi menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya masih fokus pada pencapaian produksi sesuai dengan target, sembari terus melakukan review mempertimbangkan kondisi pandemi covid-19.
Yang jelas, dia memastikan bahwa hingga saat ini belum ada permintaan penurunan produksi batubara dari klien. "Strategi yang kita lakukan adalah peningkatan produktivitas serta peningkatan kapasitas alat produksi dengan melakukan beberapa perbaikan alat," pungkas Mukson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News