kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

UE akan relokasi industri tekstil ke Jawa Tengah


Rabu, 13 Agustus 2014 / 19:20 WIB
UE akan relokasi industri tekstil ke Jawa Tengah
ILUSTRASI. Perut kram akibat menstruasi (Dok/Tribunnews.com)


Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) menyatakan negara-negara Uni Eropa sedang memikirkan untuk merelokasi industri tekstilnya ke Jawa Tengah.

"Setidaknya negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, RRT, Korea Selatan, dan Vietnam sedang melihat kemungkinan untuk merelokasi produksinya ke Jawa Tengah," ujar Direktur Jenderal PEN, Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran persnya, Rabu (13/8).

Berdasarkan Sourcing Journal Online, daerah Jawa Tengah sangat menarik sebagai tujuan investasi di sektor tekstil dan garmen. Alasannya karena wilayah ini memiliki iklim investasi yang kondusif dan infrastrukturnya sudah terbangun baik sehingga dapat diakses dengan mudah oleh sarana angkutan darat, udara, dan laut. "Selain itu, tenaga kerja di sektor ini juga terkonsentrasi di Jawa Tengah," ujar Nus.

Dirjen PEN melihat dunia fesyen kini merupakan salah satu komoditas penting dunia. Tekstil dan garmen menjadi perhatian Kemendag dan mendorong investasi serius di sektor ini. Bersama Kementerian Perindustrian, Kemendag akan hadir di pameran Sourcing at Magic 2014, pada 17-20 Agustus 2014 di Las Vegas Convention Center (LVCC), Las Vegas, Amerika Serikat (AS).

"Sourcing at Magic adalah salah satu sumber fesyen paling komprehensif di dunia dan terbesar di Amerika Utara. Pameran ini dapat dimanfaatkan untuk mengakses sumber daya dari seluruh dunia yang mencakup keseluruhan rantai pasok industri fesyen," ujar Nus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×