kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

UMKM Berbasis Digital Baru Terelisasi 22 Juta, MenkopUKM Targetkan 30 Juta


Senin, 10 Juli 2023 / 06:14 WIB
UMKM Berbasis Digital Baru Terelisasi 22 Juta, MenkopUKM Targetkan 30 Juta
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan kata sambutan pada acara Press Conference Peluncuran Cikarang International City (CINITY), Rabu, (1/2/2023). Tribunnews/Jeprima


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berbasis digital baru mencapai 22 juta hingga Maret 2023. Adapun, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menargekan sebanyak 30 juta UMKM supaya aktif digital.

“Pemerintah ingin pasar tradisional tak hanya bertahan di era teknologi, tetapi juga melakukan transformasi. Bagaimana solusinya agar digitalisasi diadaptasi pedagang untuk bisa berjualan online," kata MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangan resmi, Minggu (9/7).

Sehingga pasar dan warung tradisional dapat bersaing sekaligus bertransformasi dari stigma pasar tradisional yang kumuh dan becek menjadi lebih modern dan profesional.

Teten juga berharap, Pemerintah Daerah juga berkomitmen merevitalisasi pasar, di mana terdapat sebanyak 18.000 pasar di seluruh Indonesia yang bisa bertransformasi lebih baik lagi dan bersaing dengan pasar ritel modern, serta para pedagang pasar disiapkan untuk bagaimana berjualan secara online.

Baca Juga: QRIS Antar Negara Bakal Diperluas, Begini Kesiapan Dompet Digital di Indonesia

KemenKopUKM juga akan membantu membenahi manajemen koperasi pasar, supaya pedagang mendapat suplai yang baik dari koperasi seperti yang telah dilakukan di toko ritel modern.

Sementara, pedagang bisa membeli stok kebutuhan dagang dengan belanja secara kolektif melalui koprasi sehingga bisa mendapat harga barang yang lebih kompetitif. Dalam hal ini koperasi pasar hadir sebagai semacam pusat distibusi.

“Koperasi ada untuk memperbaiki supply chain kebutuhan para pedagang. Sementara promosi dan jasa kirimnya bisa dilakukan melalui aplikasi online sehingga tercipta satu ekosistem yang baik dalam arus ekonomi di pasar,” tandas Teten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×