kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PVG Mendorong UMKM Go-Digital Lewat Venture Studio


Jumat, 17 Maret 2023 / 17:06 WIB
PVG Mendorong UMKM Go-Digital Lewat Venture Studio
ILUSTRASI. PVG (Pintar Ventura Group) adalah perusahaan fintech builder yang mendorong UMKM go-digital.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID - PVG (Pintar Ventura Group) membantu Kementeriaan Koperasi dan UKM untuk mendorong UMKM masuk pasar digital. Caranya, dengan mendamping start-up untuk bisa mengembangkan proyek bisnisnya.

Info saja, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan, jumlah UMKM yang akan memasuki pasar digital meningkat hingga 30 juta unit usaha pada tahun 2024.

Sekarang, 40% UMKM Indonesia masih menjalankan bisnis secara tradisional. Penyebab utamanya adalah kesenjangan keterampilan digital, kurangnya akses ke teknologi, dan faktor finansial.

Untuk menjembatani kesenjangan tersebut, PVG (Pintar Ventura Group) menyediakan teknologi serta konsep baru di Indonesia untuk para startup yakni venture studio.

Tujuannya adalah mengakselerasi ekonomi digital Indonesia dengan menyediakan teknologi finansial untuk bisnis UMKM di seluruh penjuru negeri.

Baca Juga: Startup dan Perusahaan Singapura Mulai Lirik Peluang Usaha di KEK Nongsa Digital Park

PVG bakal mendampingi start-up dari tahap mematangkan ide bisnis hingga peluncuran produk baru. Setelah konsep bisnisnya matang, para start-up bisa mulai menggalang modal dari investor luar, termasuk Venture Capital, melalui networking yang PVG miliki.

Tidak hanya memberikan akses ke para pemodal, PVG memberikan pendampingan end-to-end untuk masuk ke pasar Indonesia. Inilah yang membedakan konsep venture studio oleh PVG dari pemodal ventura pada umumnya. 

CEO Pintar Ventura Group Vlad Ayukaev mengatakan, Venture Studio merupakan solusi yang tepat untuk membangun bisnis dengan risiko yang lebih kecil.

"Konsep ini telah terbukti berhasil di Eropa, utamanya pasar di mana pengusaha masih mengalami kesulitan untuk mendapat dukungan kapital secara independen," katanya dalam rilis, Jumat (17/3).

PVG hadir di Indonesia sejak 2020 dan telah meluncurkan 2 produk fintech mereka. Yakni, Posy dan Klikoo.

Sejak meluncur akhir tahun 2021, lebih dari 68.000 UMKM telah terdaftar di Posy. Posy merupakan platform Point of Sales yang didesain untuk UMKM di Indonesia.

Baca Juga: Startup EdenFarm Dapat Pendanaan US$ 13,5 Juta untuk Digitalisasi Teknologi Pertanian

Posy bisa UMKM manfaatkan untuk mengatur inventaris, membuat laporan keuangan, serta membantu analisis kinerja bisnis dan pegawai yang dapat digunakan di bisnis apapun.

Sementara Klikoo adalah aplikasi yang membantu digitalisasi perekonomian masyarakat Indonesia. Sejak rilis Maret 2022, aplikasi ini mendapat antusiasme yang sangat tinggi. Terbukti, setidaknya 50.000 agen telah menggunakan Klikoo untuk melayani lebih dari 1,5 juta transaksi.

Fitur unggulan Klikoo adalah Klikoo Mart yang bisa membuat agen dapat memilih vendor berdasarkan harga, kecepatan transaksi, dan tingkat keberhasilannya.

Maka dari itu, transaksi lebih efisien dan mereka tidak perlu menggunakan beberapa aplikasi Payment Point Online Banking (PPOB) hanya untuk mendapatkan harga yang termurah.

Januar Parlindungan, CBDO PVG, mengungkapkan, fitur terbaru di aplikasi Klikoo sebagai tanggapan atas saran dan masukkan dari komunitas mereka.

"Dengan fitur terbaru yaitu Klikoo Mart, membuat para agen PPOB lebih menguntungkan dalam menjalani bisnisnya menggunakan Klikoo," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×