kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Umur Cadangan Energi Fosil Indonesia Semakin Pendek


Senin, 29 Agustus 2022 / 14:19 WIB
Umur Cadangan Energi Fosil Indonesia Semakin Pendek
ILUSTRASI. Kilang minyak


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan, energi fosil saat ini sudah banyak memberikan permasalahan baik itu dari sisi ketersediaan sumber daya alamnya hingga ke sisi ekonomi.

“Minyak, gas, dan batubara hari-hari ini justru menyemprot masalah ekonomi yang luar biasa. Misalnya saja kontroversi mengenai bahan bakar minyak (BBM) apakah subsidi akan ditambah atau menaikan harga karena memang sudah terbatas minyak kita,” jelasnya dalam acara Seminar Nasional: Peran Patriot Energi dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia, Senin (29/8)

Sugeng memaparkan, jumlah proven reserve minyak di Indonesia tinggal 2,5 miliar barrel saja. Meskipun ada potensi minyak hingga 8 miliar barrel, tetapi untuk mencapai 2,5 miliar barrel ke 8 miliar barrel dibutuhkan eksplorasi yang tidak biasa dan biaya yang mahal karena blok-blok minyak sudah tua.

Baca Juga: Bakal Beri Efek Negatif, Buruh Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi

Dia menyebutkan jika tidak ditemukan cadangan baru, umur cadangan minyak di Indonesia tinggal 12 tahun saja. “Meskipun sudah ditemukan cadangan baru di Blok Cepu, Banyu Urip cukup signifikan, tetapi Banyu Urip saja sudah decline (turun) produksinya,” ujarnya.

Masalahnya, saat ini lifting minyak terus turun. Sugeng menyebut, dipastikan target lifting minyak di APBN 2022 yang dipatok 703.000 barel perhari tidak akan tercapai karena rata-rata produksi minyak tahun ini kurang lebih 620.000 barel per hari.

Sedangkan, konsumsi BBM sudah mencapai sekitar 1.340 barel per hari sehingga terjadi defisit minyak 750.000 barel perhari yang dipenuhi dari impor berbentuk minyak mentah maupun produk jadi.

Kemudian untuk energi fosil dari gas, diakui Sugeng, cadangan gas bumi yang proven di posisi 43,6 triliun cubic feet. Beberapa waktu lalu ditemukan cadangan baru di Andaman cukup besar. “Secara potensi memang mencapai 100 triliun cubic feet sehingga cukup hingga 25-35 tahun,” ujarnya.

Namun, pemanfaatan gas sejauh ini belum maksimal lantaran membutuhkan infrastruktur yang canggih dan masif. Sugeng memberikan contoh salah satu kebijakan transmisi gas dari Sumatera yang akan dilarikan ke Jawa melalui pipa yakni proyek Gas Cirebon-Semarang (CISEM).

Proyek CISEM merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.

Energi fosil lainnya ialah  batubara. Sugeng mengemukakan, cadangan batubara Indonesia relatif besar kurang lebih 39,6 miliar ton (3,7% dari total cadangan batubara dunia) dan produksi batubara di hari ini rata-rata 1.600 juta metrik ton dalam satu tahun. “Jadi cadangan 38 miliar metrik ton ini masih cukup untuk 70 tahun,” ujarnya.

Baca Juga: Chandra Asri dan LX International Jajaki Proyek Berbahan Baku Terbarukan

Namun, cadangan batubara di Tanah Air banyak yang berkalori rendah atau di bawah 5.000 kalori per gram sehingga jika batubara tersebut dijadikan sumber energi primer, akan menyumbang emisi yang sangat tinggi.

Dari keadaan ini, Sugeng menegaskan, pihaknya sudah sepakat untuk berbicara energi ke depan harus ada sejumlah aspek yang dicermati yakni Security (ketersediaan) di mana sumber energi mudah dijangkau dan harganya juga terjangkau. Di sisi lain, aspek energi bersih juga tentu diperhatikan.

Saat ini dari 71 GW total listrik se-Indonesia sebanyak 65% lebih dipasok dari PLTU. Sugeng meyakinkan, cadangan batubara yang dimiliki Indonesia cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di tanah Air yang akan terus tumbuh melalui kebijakan domestic market obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO). Konsumsi batubara di tahun ini mencapai 138 juta MT yang dapat dipenuhi dari DMO. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×