kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,06   -1,45   -0.16%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Unilever siap bangun pabrik oleokimia


Senin, 06 Mei 2013 / 09:25 WIB
Unilever siap bangun pabrik oleokimia
ILUSTRASI. Ada sejumlah kebiasaan sehari-hari lainnya yang berbahaya, sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada DNA.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Usai mendapatkan fasilitas insentif pajak, PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) mulai bergerak merealisasikan proyek pengolahan oleokimia berbasis sawit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatra Utara. Perusahaan yang masih memiliki keterkaitan dengan PT Unilever Indonesia Tbk ini sudah memulai proses jual beli lahan di kawasan itu dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.

Sancoyo Antarikso, Komisaris PT Unilever Oleochenical Indonesia bilang, proses jual beli lahan sudah dimulai sejak April 2013. Unilever membeli lahan kavling M, N, R, dan S dengan total luas area mencapai 18 hektare.

Meski belum bisa memprediksi kapan proses jual beli lahan itu kelar, Sancoyo berharap bisa mendapatkan kepastian kepemilikan lahan secepat mungkin sehingga bisa mengurus izin mendirikan bangunan (IMB). “Kami harap proses groundbreaking bisa dilakukan secepat mungkin,” katanya, akhir pekan lalu.

Dengan fasilitas insentif pajak yang didapat, wajar saja anak usaha Unilever Indonesia ini ingin cepat-cepat merealisasikan investasinya. Sekadar informasi, sejak akhir tahun lalu, perusahaan ini menjadi salah satu penerima tax holiday atau pemotongan pajak penghasilan badan selama lima tahun. Tak hanya itu, setelah jatah tax holiday habis, UOI berhak mendapat diskon pajak alias tax allowance 50% selama dua tahun. Di proyek ini, UOI memperkirakan bakan berinvestasi Rp 1,5 triliun–Rp 2 triliun. “Lama pembangunan pabrikbisa mencapai 12 bulan sampai 15 bulan,” ujar Sancoyo.

Fasilitas pajak ini didapat karena UOI akan mengolah oleokimia berbasis sawit menjadi berbagai produk turunan. Menurut Sancoyo, beberapa produk yang akan mereka buat adalah surfaktan, sabun, mi, dan asam lemak (fatty acid). Kapasitas produksi bakal pabrik ini mencapai 200.000 ton per tahun.

Kelak, mayoritas hasil produksi dari pabrik ini akan dialokasikan untuk pasar ekspor, terutama bagi perusahaan yang masih punya afiliasi dengan Unilever.

Namun, sebagian dari produksi UOI juga akan dialokasikan untuk PT Unilever Indonesia Tbk. Hal ini berbarengan dengan rencana Unilever untuk menggenjot kapasitas produksi pabrik di Cikarang dan Surabaya. “Penambahan kapasitas produksi seiring pertumbuhan permintaan produk Unilever tiap tahun,” kata Sancoyo yang juga Direktur Unilever Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×