Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Universitas Ciputra (UC) tengah melakukan transformasi pendidikan dengan menjadikan generative kecerdasan buatan atau AI sebagai keterampilan wajib bagi seluruh mahasiswa, sekaligus memperkuat kolaborasi global dengan mitra kelas dunia di bidang teknologi.
Sejak didirikan, UC konsisten menanamkan nilai entrepreneurship sebagai DNA pendidikan. Namun di usia ke-19, UC menambahkan lapisan baru, yakni teknologi generatif yang siap mendorong mahasiswa menjadi inovator yang mampu bersaing di tingkat global.
Rektor Universitas Ciputra, Wirawan ED Radianto, menegaskan bahwa penerapan AI bukan sekadar pelengkap, melainkan langkah besar untuk memperlengkapi mahasiswa menghadapi tantangan masa depan.
“Di usia ke-19, UC melangkah lebih jauh dengan menjadikan generative AI sebagai tools wajib bagi mahasiswa. Kami ingin mahasiswa UC terbiasa menggunakan AI dalam belajar, berkarya, dan berinovasi. Ini adalah lompatan quantum bagi pendidikan Indonesia.” kata Irawan dalam keterangannya, Rabu (24/9).
Dia mengatakan UC menerapkan konsep trilling of entrepreneurship. Ini merupakan pendekatan kewirausahaan yang mengintegrasikan tiga aspek, yakni entrepreneurial learning journey, research dummy & community service, serta komersialisasi. Tujuannya menciptakan ekosistem pendidikan kewirausahaan yang nyata, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Universitas Ciputra Jakarta Buka Tahun 2026, Terapkan Teknologi AI dan Konsep RBE
Lewat aspek Entrepreneurial Learning Journey, mahasiswa menjalani pembelajaran berbasis pengalaman nyata, bukan simulasi. Mereka berinteraksi langsung dengan klien bisnis dan menyelesaikan masalah riil.
Sementara lewat aspek Research Dummy & Community Service, semangat kewirausahaan diterapkan pada penelitian dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa dan dosen diarahkan untuk menghasilkan riset dan kegiatan sosial yang inovatif, bermanfaat secara akademis, sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat dan industri.
Lalu pada aspek komersialisasi akan fokus mengubah ide dan inovasi menjadi produk atau layanan bernilai ekonomi. Jalurnya antara lain mellaui inkubator bisnis dan using ledgers dengan sistem kredit transfer, unit bisnis universitas yang membuka proyek eksternal bagi dosen dan mahasiswa, sera embaga riset dan perlindungan kekayaan intelektual (KI) untuk pencatatan serta pengelolaan paten, hak cipta, dan karya inovatif.
Baca Juga: Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
Ketiga aspek tersebut diperkuat dengan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Mahasiswa diarahkan bukan hanya menjadi pengguna, tetapi juga kreator teknologi, mulai dari ideasi, desain, hingga pembuatan AI sesuai kebutuhan proyek.
Gandeng IBM dan Apple
Transformasi ini diperkuat oleh kolaborasi UC dengan IBM International. Dua mahasiswa UC baru saja memperoleh akses eksklusif ke teknologi Watsonx dengan total nilai kredit cloud time mencapai US$ 50.000.
Watsonx memberikan ekosistem lengkap untuk membangun, melatih, dan menerapkan model AI secara aman dan terukur. Dengan akses senilai Rp775 juta per mahasiswa, mereka dapat melakukan eksperimen di bidang data science, generative AI, dan cloud computing pada skala yang sebelumnya sulit dijangkau.
Denny Bernardus, Director Board of Executive Yayasan Ciputra Pendidikan mengatakan, kesempatan ini sejalan dengan misi Universitas Ciputra dalam menyiapkan mahasiswa yang bukan hanya melek digital, tetapi juga pelopor inovasi berbasis AI.
Sebelumnya, empat mahasiswa UC juga telah meraih hibah internasional dari IBM untuk proyek aplikasi AI di bidang agrikultur hingga kesehatan, yang mendapat apresiasi langsung dari Software Technical Leader IBM.
Baca Juga: Ciputra Group Mulai Serahterimakan Rumah Mewah CitraLake Villa Tahap Pertama
Selain IBM, dukungan juga datang dari Apple yang akan membuka Apple Developer Academy kelima di Indonesia di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Tiga Apple Developer Institute baru juga akan dibangun untuk melatih pengembang, wirausahawan, dan pelajar agar siap memasuki ekosistem global aplikasi digital.
“Apple Developer Academy berkomitmen mendukung mahasiswa Indonesia agar memiliki skill global di bidang coding, desain, dan bisnis aplikasi. Kolaborasi dengan Universitas Ciputra akan membantu mencetak generasi wirausahawan muda yang mampu bersaing di ekosistem digital dunia,” kata Trianggoro Wiradinata, Vice Rector for Student Affairs, Employability, and Industry Collaboration sekaligus Direktur Apple Developer Academy @UC.
Tianggoro bilang, saat ini, proses rekrutmen untuk technology mentor, design mentor, dan business mentor Apple Developer Academy sudah berlangsung dan dipastikan siap menyambut cohort pertama pada Maret 2026.
Tidak berhenti pada transformasi digital, UC juga memperluas jangkauannya dengan membangun Universitas Ciputra Jakarta di kompleks Ciputra International, CBD Jakarta Barat. Kampus ini dirancang untuk menampung ribuan mahasiswa dengan fasilitas modern, sekaligus menjadi pusat pembelajaran dan inovasi di jantung bisnis ibu kota.
“Sejak awal, kami berkomitmen membangun universitas yang tidak hanya unggul di bidang entrepreneurship, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman,” pungkas Denny Bernardus.
Selanjutnya: Lowongan Magang Media Sosial Kimia Farma: Peluang Karir Digital
Menarik Dibaca: Ada Lazada Pesta Gajian September Mega Sale, Ini Kategori Produk yang Bisa Diincar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News