kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

UNTR Bidik Akuisisi Tambang Mineral, Buka Peluang Ekspansi hingga ke Australia


Kamis, 25 September 2025 / 17:00 WIB
UNTR Bidik Akuisisi Tambang Mineral, Buka Peluang Ekspansi hingga ke Australia
ILUSTRASI. PT United Tractors Tbk (”Perseroan”) pada hari ini mengumumkan laporan keuangan konsolidasian sampai triwulan ketiga tahun 2024. Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp99,6 triliun atau naik sebesar 2% dari Rp97,6 triliun pada periode yang sama di tahun 2023.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) terus memperkuat strategi diversifikasi bisnisnya.

Anak usaha Grup Astra ini membuka peluang untuk kembali berekspansi melalui akuisisi perusahaan tambang baru, baik di dalam maupun luar negeri.

Investor Relations Manager UNTR Ari Setyawan menuturkan bahwa perusahaan memiliki aspirasi jangka panjang pada 2030 untuk menyeimbangkan portofolio bisnis batubara dan non-batubara.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Berharap Tambang Emas Doup Beroperasi pada 2028

Ambisi tersebut diwujudkan dengan meningkatkan kontribusi sektor di luar batubara, salah satunya lewat akuisisi tambang mineral.

“UNTR cukup ambisius untuk memperbesar kontribusi pendapatan dari sektor non-batubara. Saat ini ada beberapa proyek yang sedang kami kaji, meski belum bisa kami sampaikan secara detail,” ungkap Ari dalam acara Workshop Wartawan bersama United Tractors, Kamis (25/9/2025).

Ari menyebutkan, salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah akuisisi tambang di Australia, yang dikenal memiliki potensi cadangan mineral melimpah.

“Untuk akuisisi, kami bisa cari di luar Indonesia, seperti Australia,” jelasnya.

Selain itu, UNTR juga melirik tambang tembaga, sejalan dengan tren global permintaan logam tersebut yang semakin meningkat seiring perkembangan industri kendaraan listrik (EV) dan transisi energi.

“Sekiranya kalau ada aset (tambang tembaga) yang sesuai, akan kami cari,” imbuh Ari.

Sebagai catatan, UNTR baru saja menandatangani transaksi strategis. Melalui PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), UNTR mengikat Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan PT J Resources Nusantara (JRN) untuk pembelian 99,99996% saham PT Arafura Surya Alam (ASA).

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Likuidasi Salah Satu Anak Usahanya

Selain itu, PT Energia Prima Nusantara (EPN), entitas terkendali UNTR, juga membeli saham minoritas ASA dan PT Mulia Bumi Persada (MBP) dari Jimmy Budiarto. Secara total, nilai perusahaan (enterprise value) dari transaksi ini mencapai US$ 540 juta.

Langkah akuisisi ini dinilai sebagai bagian dari strategi UNTR dalam mengamankan sumber daya mineral strategis, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap segmen batubara yang masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan perusahaan.

Selanjutnya: Loyo Lagi, Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah pada Jumat (26/9/2025)

Menarik Dibaca: 7 Alasan Makan Mie Instan Setiap Hari Tidak Bagus untuk Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×