Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melihat bahwa pasar gim di Indonesia terus alami pertumbuhan. Karenanya, saat ini pihaknya juga tengah berupaya membangun ekosistem gim yang utuh sehingga mampu memberikan nilai ekonomi bagi negara.
Neil Hilman, Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK Bekraf mengakui untuk data potensi nilai pasar gim di tahun ini belum ada. "Data terakhir di tahun lalu berdasarkan lembaga analisis data asal Belanda, Newzoo harusnya tembus di atas US$ 1 miliar," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Selasa (8/5).
Bahkan secara historis, dari 2016 pasar gim di Indonesia dikisaran US$ 600 juta yang kemudian meningkat di tahun berikutnya menjadi US$ 800 juta hingga tahun lalu sebesar US$ 1 miliar. Walaupun nilai besar, market share gim lokal sendiri tak tembus 1%.
Dengan keadaan itu, Bekraf berupaya menggenjot ekosistem gim di Indonesia. Neil menyebutkan sejak dua tahun terakhir pihaknya berupaya melalui event di luar negeri yakni Tokyo Game Show dan Game Connection 2018 yang juga akan dilakukan kembali di 2019. Dari kedua event tersebut pihaknya melihat gim hasil pengembangan anak bangsa mulai terlihat.
Ia memberikan contoh seperti gim besutan Agate Studio yang tahun lalu merilis gim Valthirian Arc: Hero School Story yang penjualannya tembus US$ 1 juta di luar negeri. "Lalu di tahun ini juga akan ada rilis gim dari pengembang lokal dari Lentera Nusantara yaitu Ghost Parade," ungkapnya.
Tak hanya dari sisi pengembang gim lokal, Bekraf berupaya mendorong ekosistem dari sistim pembayaran juga. Dalam gim sendiri terdapat fasilitas yang harus dibeli pemain untuk mempercepat prosesnya atau yang dikenal in-app purchase. Menurutnya, nilai transaksi dari sana sangat besar sehingga perlu diwadahi.
Karenanya, melalui kedua event tadi Bekraf juga menggandeng Gudang Voucher sehingga transaksi bisa di track yang diharapkan mampu mendatangkan penghasilan pajak bagi negara. Kemudian, ia menyebutkan dari asosiasi sendiri telah menyarankan gim yang masuk ke Indonesia harus melalui publisher lokal. "Karena itu juga mendatangkan pendapatan 10%-20% dari nilai transaksi yang terjadi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News