kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya membendung Tata Nano?


Kamis, 27 September 2012 / 18:08 WIB
Upaya membendung Tata Nano?
ILUSTRASI. Seorang petugas kebersihan melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (28/7/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,14 persen menjadi 6.088,52. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat, J. Ani Kristanti | Editor: Imanuel Alexander

Meski aturan belum keluar, PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Astra Motor berani meluncurkan Astra Ayla dan Astra Agya ke pasar otomotif tanah air. Apakah ini merupakan strategi mereka untuk membendung langkah PT Tata Motors Indonesia yang siap mengenalkan produk sukses Tata Nano?

Entahlah. Yang pasti, para produsen otomotif ini melihat legitnya pasar otomotif pada kisaran harga Rp 100 jutaan. Bahkan, Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia Biswadev Sengupta yakin, produknya bisa menciptakan tren baru seperti yang terjadi di India. Ia pun optimistis, meski sekitar 90% pasar otomotif dikuasai pabrikan otomotif Jepang, Tata Nano bisa menciptakan pasar baru di Indonesia.

Tata Nano pertama kali diproduksi di Gujarat, India, pada tahun 2008. Mobil berkapasitas mesin 600 cc ini dibanderol seharga US$ 3.000 di 2009. Sayang, Tata belum menetapkan harga jual di Indonesia, berikut target penjualannya. “Kami akan melansir produk setelah membangun 10 diler hingga 15 diler resmi di Indonesia,” kata Biswadev kepada Merlinda Riska, wartawan KONTAN.

Potensi pasar mobil murah di Indonesia memang sangat besar. Teddy Irawan, Wakil Presdir PT Nissan Motor Indonesia (NMI), memperkirakan, pasar untuk mobil dengan harga berkisar Rp 100 jutaan bisa mencapai antara 300.000 unit hingga 400.000 per tahun. “Studi pasarnya sebesar itu, jadi memang bukan small market dan akan terus berkembang dari tahun ke tahun,” tambahnya.

Dengan bertambahnya pilihan ini, Teddy berharap pasar semakin pintar memilih kendaraan sesuai kebutuhannya, seperti mobil kecil, irit, atau ekonomis. “Inilah yang menjadi tantangan produsen,” ujarnya.

***Sumber : KONTAN MINGGUAN 51 XVI 2012 Laporan Utama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×