kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya Pelindo III mendukung program pemerintah sisi ekonomi dan industri


Rabu, 09 Mei 2018 / 00:00 WIB
Upaya Pelindo III mendukung program pemerintah sisi ekonomi dan industri
ILUSTRASI.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada beberapa hal yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III untuk mendukung program pemerintah dalam segi ekonomi serta industri. Salah satunya dengan membangun proyek Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) dengan menggandeng dengan PT AKR Corporindo Tbk. Kawasan industri dan pelabuhan terpadu itu terletak di Gresik, Jawa Timur.

Mengenai pengelolaan JIIPE, kedua PT itu menugasi PT BMS dan PT BKMS untuk mengelola proyek tersebut. Sebagai Director Finance PT BMS, Dewi Djunaidi menjelaskan dalam membangun pelabuhan dan kawasan industri ini mereka harus melakukan beberapa tahapan.

Pertama pada 2012-2015 melakukan reklamasi seluas 112 hektare, membangun jembatan panjang 430 meter dan panjang 14 meter. Untuk akses ke dermaga berjarak 1km.

Pengerjaan tahap pertama ini sudah beroprasi guna bongkar muat mulai Februari 2016 silam. "Kita baru memiliki satu dermaga dengan panjang 200 meter dan lebar 30 meter," ujar Dewi, Selasa (8/5).

Tahap kedua dikerjakan sepanjang 2016-2020, mereka melakukan reklamasi kembali dengan luas 40 hektare. Selain itu dibangun juga dermaha dengan panjang 500 meter, dermaga itu dibangun untuk kargo batubara serta tambang lainnya.

Dalam tahap ketiga sendiri, mereka melakukan reklamasi kembali 111 hektare untuk gas dan oil. Terakhir tahap keempat akan dikerjakan pada 2021-2035, mereka akan melakukan reklamasi 87 hektare untuk kontainer. "Kenapa untuk kontainer di tahap terakhir, karena sudah ada di Tanjung Perak," ungkapnya.

Dewi menjelaskan, dermaga sisi luar sendiri memiliki kedalaman 14 meter sehingga kapal bermuatan 60 ribu ton bisa melakukan bongkar muat secara langsun dan menghemat biaya.

Ke depannya, kata Dewi, masih dapat diperdalam hingga 16m. Sedangkan untuk sisi dalam, hanya memiliki dalam 12 meter. Walaupun begitu, JIIPE dapat melayani kapal dengan kapasitas 100 ribu DWT, dari barang curah kering dan cair, hingga general kargo.

Sebagai Staff Marketing PT BKMS, Alia Renomas menyatakan salah satu tujuan awal JIIPE dibangun untuk memotong ongkos logistik. Sehingga, di dalam JIIPE semua kegiatan dirancang dalam satu kawasan. "Di dalam JIIPE kawasannya terintegerasi, kalau terpisah akan makan waktu dan biaya transportnya juga," kata Alia, Selasa (8/5).

Dalam JIIPE, Alia menjelaskan terbagi beberapa kelompok industri, dari kecil, sedang, sampai industri yang berat. Untuk heavy industry sendiri letaknya dekat dengan pelabuhan karena hal itu memang dibutuhkan dekat dengan laut.

Dari kantor ke pelabuhan berjarak 4km. "Kami gunakan listrik, pembuangan limbah, air sendiri. Segala kebutuhan dalam satu kawasan," jelas Alia.

Mengenai tenant, sambung Alia, pihaknya tak memasang target, lantaran tergantung seberapa besar kebutuhan lahan. "Minimal 5 hektare, tapi ada juga yang ambil 3 hektare, ada kemungkinan nantinya mereka mengambil 5 hektare," imbuhnya.

Selain proyek JIIPE, dalam upaya mendukung target pemerintah untuk mendatangkan kunjungan 20 juta wisatawan, Pelindo III membangun terminal penumpang kapal pesiar dan kompleks marina bertaraf internasional di Bali dan Banyuwangi.

Tak hanya itu, Pelindo III juga membangun terminal LNG di Pelabuhan Benoa Bali dan PLTMG di Terminal Teluk Lamong untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan pasokan listrik.

Selanjutnya, Pelindo III pun mendukung upaya pengentasan kemiskinan pemerintah melalui penyaluran CSR yang terealisasi hingga Maret 2018 mencapai Rp 5,2 miliar.

Program itu di antaranya untuk kegiatan Bedah Rumah Veteran, elektrifikasi, pembangunan fasum MCK dan tempat ibadah, serta program bantuan sembako di seluruh pelabuhan cabang.

Di samping itu juga ada bantuan permodalan dan peningkatan kewirausahaan ribuan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Dalam kinerja Pelindo III pada 2018, Pelindo III menjadi BUMN yang pertama kali menerbitkan Obligasi Internasional senilai US$ 500 juta untuk tenor 5 tahun dengan kupon 4,5% tanpa roadshow.

Mengenai laporan keuangan Pelindo III hingga triwulan pertama (Q1) 2018, arus peti kemas Pelindo III naik 4% menjadi 1.244.294 TEUs dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 1.199.184 TEUs.

Sedangkan untuk periode yang sama, Pelindo III berhasil membukukan pendapatan usaha Rp 2.31 triliun atau naik 16.67% dibanding tahun sebelumnya Rp 1.98 triliun (yoy).

Untuk laba usaha tahun berjalan pada Q1 2018, Pelindo III membukukan laba sebesar Rp 912,7 miliar, hal ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya Rp665 miliar .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×