Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barata Indonesia optimis pasca mengakuisisi pabrik Siemens Power dan Gas-Turbine Components, perseroan dapat meningkatkan lokal konten (TKDN) produk komponennya.
Silmy Karim, Presiden Direktur Barata Indonesia menyebutkan, semula persentase TKDN dalam komponen turbin produksi perseroan sekitar 45%. "Setelah ada penambahan pabrik ini dari 45% bisa menjadi 80%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/8).
Adapun kapasitas terpasang pabrik yang baru ini, Silmy belum bisa merincikannya, namun dulu pabrik mampu memproduksi turbin dengan kapasitas hingga 1.000 megawatt (MW).
"Kami menghitung berdasarkan jam kerja produksi komponen yang jumlahnya ratusan, jadi lini ini (bekas Siemens) mampu beroperasi 500.000 jam dalam setahun," urainya.
Lebih lanjut Silmy mengatakan, penambahan pabrik bekas Siemens ini akan meningkatkan kapasitas produksi Barata hingga 25%. Sekadar informasi, dalam website resminya perseroan memproduksi ragam komponen dan peralatan industri.
Beberapa diantaranya adalah untuk industri Minyak Dan Gas, Industri Agro, Peralatan Berat, Hidromekanikal, Pembangkit Listrik serta, Steel Construction dengan kapasitas produksi yang mencapai 12.000 ton per tahun.
Dari ragam segmen produk tersebut, Silmy menyebutkan 40% pendapatan masih didominasi oleh komponen pembangkit listrik. "Sisanya macam-macam, mulai dari komponen pabrik gula hingga pabrikan lainnya," urainya.
Mengenai nilai akuisisi, Silmy enggan mengatakannya dahulu, yang terang 100% dana didapati dari kas internal Barata. Perseroan juga berencana menggenjot utilitas pabrik yang baru ini.
Dengan nama Barata Power Cilegon, pabrik yang dimiliki Siemens sebelumnya ini akan dinaikkan utilitasnya menjadi 100%, dimana pada tahun lalu utilitas pabrikan masih kisaran 70% saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
