kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.781.000   -38.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.565   165,00   0,99%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Usai bersua Mendag, bos Starbuck buka 100 gerai


Jumat, 05 April 2013 / 11:29 WIB
Usai bersua Mendag, bos Starbuck buka 100 gerai
DJSN mengusulkan pengelolaan jaminan sosial digotong rame-rame.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Restoran asal Amerika Serikat (AS) Starbucks mengumumkan ekspansi di Indonesia dan juga di Filipina. Perusahaan yang terkenal dengan sajian kopi ini melirik untuk menambah gerai-gerainya di Indonesia.

Di Indonesia, perusahaan yang memiliki basis di Seattle ini mengumumkan untuk menambah 100 gerai baru selama tiga tahun ke depan. Sedangkan di Filipina, Starbucks akan menambah 100 gerai baru selama empat tahun ke depan.

"Itu (Indonesia dan Filipina) pasar yang booming dan menakjubkan," kata Aaron Allen, konsultan restoran global dari Aaron Allen & Associates di Orlando, Florida yang dikutip KONTAN dari Restaurant News, Jumat (5/4).

Ia menjelaskan, saat ini pertumbuhan pangsa pasar Starbucks melambat di Amerika Serikat (AS), sehingga pilihannya adalah ekspansi ke daerah dengan pertumbuhan pasar besar.

"Emerging markets, khususnya di Timur Tengah dan Asia Tenggara mengalami pertumbuhan penduduk yang booming," jelas Allen.

Allen bilang, di AS kesempatan industri restoran berkembang sudah sangat sulit. Apalagi kompetisinya sudah semakin ketat. "Standarnya berbeda dengan AS, konsumen di pasar negara berkembang menyambut baik dan mau berbondong-bondong membeli layanan yang konsisten dan higienis," terang Allen.

Keinginan Starbucks untuk menambah 100 gerai di Indonesia dan Filipina dilakukan setelah chief executive officer (CEO) Howard Schultz berkunjung ke kedua negara itu. Di Indonesia, dia bertemu dengan menteri perdagangan Indonesia, Gita  Wirjawan.  

"Dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta orang, kelas menengah yang mendorong konsumsi yang kuat, dan ekonomi yang kuat dan tangguh, Asia Tenggara memberikan peluang pertumbuhan yang menarik untuk Starbucks," kata Schultz dalam sebuah pernyataan Kamis.

Starbucks pertama kali memasuki Asia Tenggara tahun 1996 dengan unit di Singapura. Perusahaan ini sekarang mengoperasikan lebih 700 gerai di Asia Tenggara yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan, terakhir, Vietnam.

Perlu diketahui, Starbucks memiliki sejarah panjang dengan Indonesia, sebagai sumber kopinya sejak tahun 1971.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×