kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai Imlek, harga cabai kembali melonjak


Rabu, 01 Februari 2017 / 18:37 WIB
Usai Imlek, harga cabai kembali melonjak


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga pangan masih saja tinggi pascaperayaan Imlek, khususnya harga cabai rawit merah. Meskipun sempat turun di kisaran Rp 115.000 per kilogram (kg), tapi usai Imlek, harga cabai rawit merah kembali menembus Rp 130.000 per kg di Jabodetabek. Sementara, secara nasional, harga cabai rawit merah ini rata-rata sebesar Rp 110.000 per kg.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, selain cabai rawit merah, cabai rawit keriting juga naik menjadi rata-rata Rp 55.000 per kg dibandingkan sepekan lalu seharga Rp 50.000 per kg. Lalu, harga cabai merah besar juga naik menjadi Rp 55.000 dari sebelumnya Rp 45.000 per kg. Sementara, cabai rawit hijau naik menjadi Rp 78.000 per kg dari sebelumnya sempat Rp 70.000 per kg.

Kenaikan harga cabai rawit merah ini dinilai karena masih tingginya curah hujan pada bulan Januari 2017 dan belum adanya tindakan langsung dari pemerintah untuk mengatasi gejolak harga di pasaran.

"Berdasarkan pengamatan Ikappi, kenaikan harga cabai rawit merah ini terjadi karena pemerintah tidak bergerak dan mengantisipasi kenaikan harga," ujar Abdullah, Rabu (1/2).

Abdullah menjelaskan, pemerintah terlalu menganggap enteng kenaikan harga cabai rawit merah, karena tidak termsuk bahan kebutuhan pokok yang utama. Padahal hampir setiap rumah tangga membutuhkan cabai untuk bumbu makanan mereka. Menurutnya, sebenarnya pasokan cabai rawit merah di daerah masih banyak seperti di Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur dan sejumlah daerah sentra cabai lainnya.

"Tapi sejauh ini, pemerintah belum melakukan penyisiran pada sentra-sentra produks ini untk didistribusikan kepasar, ini juga yang menyebabkan harga cabai tetap naik," sesalnya.

Padahal, bila pemerintah serius, harusnya bisa menugaskan BUMN seperti Perum Bulog dan BUMN pangan lainnya untuk membantu pendistirbusian cabai dari sentra produksi ke pasar. Namun yang terjadi, pemerintah masih mengandalkan pedagang dengan jaringan yang terbatas untuk menyediakan cabai.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×