Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk terus berupaya mengejar target perolehan kontrak baru sebesar Rp 1,5 triliun tahun ini. Soalnya, emiten bursa dengan kode saham ACST ini baru meraup kontrak anyar sebesar Rp 500 miliar.
Perusahaan ini masih optimistis bisa memenuhi target yang dipatok di awal 2014 ini. "Semester dua ini kami akan mengambil kontrak konstruksi untuk mencapai target kontrak baru yang ditetapkan," kata Agustinus Hambadi, Direktur Keuangan PT Acset Indonusa Tbk kepada KONTAN, Rabu (13/8).
Jika pada semester I-2014, Acset lebih banyak mengantongi kontrak pondasi, maka di paruh kedua ini, akan ada perubahan strategi bisnis. Yaitu mengejar proyek konstruksi yang lebih besar ketimbang proyek pondasi.
Meski tidak mau menyebut kontrak konstruksi yang perusahaan bidik, Agustinus yakin bila pihaknya berhasil mendapat proyek tersebut, target kontrak baru senilai Rp 1,5 triliun sampai akhir tahun ini bakal terlampaui.
Tak hanya dari perolehan kontrak baru, ia juga masih tetap optimistis target pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun juga bisa digenapi di tahun ini juga. Bermodalkan kenaikan pendapatan yang cukup signifikan pada akhir semester satu kemarin, ia masih meyakini bisa mengukir prestasi serupa di semester dua ini.
Salah satu hal yang bisa menambah pendapatan ACST di paruh kedua tahun ini adalah sumbangan dari anak usaha PT Sacindo Machienery. Rencananya mulai Oktober nanti, anak usaha baru bidang penyewaan alat berat ini mulai beroperasi. Kata dia, saat ini Sacindo sudah mulai memesan alat berat yang dibutuhkan.
Kinerja positif
Sementara itu terkait hasil pinjaman perbankan yang diperolehnya dari Bank Mandiri dan Bank Danamon senilai Rp 450 miliar bulan lalu, rupanya tidak seluruhnya dialokasikan menjadi modal kerja. Ia menguraikan pinjaman dari Bank Mandiri sebesar Rp 150 miliar akan dipakai sebagai bank garansi atas proyek yang sedang dikerjakan. Sisanya, Rp 50 miliar untuk membiayai proyek konstruksi.
Sedangkan pinjaman dari Bank Danamon sebesar Rp 150 miliar untuk modal kerja dan sisanya Rp 100 miliar untuk tambahan belanja modal. "Awalnya kami anggarkan belanja modal Rp 60 miliar tapi ini plafonnya kami tambah Rp 100 miliar," bebernya.
Sayang, Agustinus tak merinci rencana penggunaan tambahan dana belanja modal tersebut. Ia hanya mengatakan dana dari pos tersebut nantinya akan membiayai operasional perusahaan.
Tercatat hingga semester I-2014, Acset sudah membelanjakan belanja modal sebesar Rp 35 miliar.
Kinerja Acset memang positif. Dibandingkan periode serupa tahun lalu, pendapatan Acset di semester I-2014 melesat 56%, dari Rp 387,8 miliar menjadi Rp 605,52 miliar.
Keberhasilan ini berkat kontribusi dari sektor pondasi, dari Rp 164,46 miliar di semester I-2013, jadi Rp 313,17 miliar di semester satu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News