Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan batubara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melaporkan telah menyelesaikan penerbitan salah satu surat utangnya. Perseroan telah menyelesaikan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Sumber Global Energy Tahap II Tahun 2025 dengan jumlah pokok obligasi mencapai Rp283,11 miliar dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/10/2025) lalu.
Direktur Utama SGER Welly Thomas mengatakan, obligasi ini diterbitkan dalam dua seri. Pertama, Seri A dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp273,64 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun, yang berjangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.
Baca Juga: Bangun Pabrik Hidrogen Peroksida, SGER Teken Perjanjian Kredit Senilai Rp 600 Miliar
Kedua, seri B dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp 9,46 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun, yang berjangka waktu dua tahun sejak tanggal emisi. Obligasi ini telah mendapat rating idA- (Single A minus; stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
“Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja,” terang Welly dalam siaran pers, dikutip Selasa (21/10/2025).
Welly berharap, penerbitan obligasi ini mampu memperkuat struktur pembiayaan perusahaan dan berdampak terhadap kinerja SGER di masa depan.
Saat ini, SGER terus melakukan diversifikasi bisnis dengan menjajaki peluang disektor pengolahan (smelter) nikel dengan salah satu smelter di Indonesia Indonesia.
Baca Juga: Bangun Pabrik, Anak Usaha Sumber Global Energy (SGER) Raih Kredit Sindikasi Rp 160 M
Tahapan diskusi ini mengacu kepada rencana pembangunan fasilitas Converter Nickel Matte (CNM), dimana teknologi tersebut akan meningkatkan kadar nikel dari semula 20%–30% menjadi 65%–75%.
Dengan teknologi tersebut akan meningkatkan harga jual nikel. Menurut Welly, prospek industri nikel di Indonesia dengan kadar tinggi masih sangat menjanjikan.
Didukung oleh meningkatnya permintaan global terhadap kendaraan listrik dan teknologi energi terbarukan. Sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi strategis dalam rantai pasok global.
“Serta masih adanya potensi besar untuk menarik investasi lebih lanjut di sektor pengolahan hilir nikel,” tutupnya.
Selanjutnya: Superbank Bukukan Laba Bersih Rp 60,12 Miliar per Kuartal III-2025
Menarik Dibaca: 6 Zodiak yang Paling Disiplin, Capricorn di Posisi Pertama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













