kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Utamakan efisiensi, COCO masih optimistis untuk meraih pertumbuhan 5%-10%


Jumat, 29 Mei 2020 / 12:20 WIB
Utamakan efisiensi, COCO masih optimistis untuk meraih pertumbuhan 5%-10%
ILUSTRASI. Pabrik PT Wahana Interfood Nusantara Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) tetap mengupayakan untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja bisnisnya tahun ini. Produsen cokelat bubuk tersebut optimistis mampu mengerek bisnisnya tahun ini.

Gendra Fachrurozi, Sekretaris Perusahaan COCO mengatakan strategi tahun ini ialah efisiensi beban operasional sebanyak mungkin dan memaksimalkan kelancaran pendapatan yang masih bisa direalisasikan dari semua jaringan penjualan. "Termasuk chanel penjualan baru kita melalui sistem online, kita masih yakin akan bisa mencapai target yang telah ditetapkan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/5).

Baca Juga: Ini pemicu Gajah Tunggal (GJTL) bisa torehkan untung di 2019

Sebelumnya perseroan sempat mematok target pertumbuhan 20% di tahun 2020, namun karena situasi pandemi ada penghitungan ulang. "Saya kira pertumbuhan di akhir tahun dengan target 5%-10 % masih realistis dan optimis bisa dicapai tahun ini," kata Gendra.

Lebih lanjut ia bilang, tidak kalah penting, perseroan memiliki kekuatan dimana COCO memiliki fasilitas produksi mulai dari biji kakao hingga produk setengah jadi. Hal tersebut kata Gendra akan sangat membantu dalam penentuan harga jual cokelat di pasar menjadi sangat kompetitif di saat kondisi harga biji kakao mengalami kenaikan.

Mengulik laporan keuangan tahun 2019 kemarin, penjualan COCO didominasi oleh pasar lokal hingga 99% dari total revenue atau senilai Rp 215,66 miliar dan tumbuh 38% year on year (yoy). Kategori produk cokelat yang banyak terjual ialah jenis compound sebanyak 63% dari total pendapatan bersih atau senilai Rp 137,47 miliar.

Pertumbuhan penjualan kategori tersebut adalah yang paling besar, 50% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 91,20 miliar. Di posisi selanjutnya ada produk real choco dan cocoa powder yang masing-masing menyumbang Rp 60,66 miliar dan Rp 18,05 miliar bagi total pendapatan bersih.

Baca Juga: Lebaran di tengah pandemi Covid-19, trafik data Indosat Ooredoo (ISAT) naik 27%

Beberapa pelanggan terbesar COCO ialah PT Mitra Dunia Pangan dengan penjualan sebanyak Rp 114,46 miliar atau sekitar 53% dari total revenue perusahaan. Sedangkan yang lain ialah PT JCO Donut & Coffe, perusahaan waralaba JCO, senilai Rp 76,83 miliar atau sebanyak 35% dari total penjualan bersih COCO di tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×