kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Utamakan keselamatan penumpang, Laksana Bus uji kekuatan kursi sesuai standar Eropa


Kamis, 11 Juli 2019 / 19:22 WIB
Utamakan keselamatan penumpang, Laksana Bus uji kekuatan kursi sesuai standar Eropa


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SEMARANG. Untuk menjaga keselamatan penumpang, Laksana Bus, salah satu pelaku karoseri bus baru melakukan uji standar UN ECE-R80 atau menguji kekuatan kursi dan dudukan kursi kendaraan penumpang.Pengujian ini penting untuk memastikan posisi dudukan kursi bus kuat sehingga meminimalkan risiko saat kecelakaan terjadi.

UN ECE-R80 merupakan standar pengujian kekuatan kursi yang terpasang di kendaraan yang berlaku di negara-negara yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).

Baca Juga: Bisnis karoseri masih berpeluang tumbuh

Direktur Teknik Laksana Bus, Stefan Arman, mengatakan, pihaknya terus melakukan pengujian-pengujian untuk meningkatkan keamanan penumpang dan kualitas produknya. Apalagi, berdasarkan evaluasi yang dilakukan Laksana atas berbagai kecelakaan bus yang terjadi di berbagai wilayah, banyak kursi-kursi yang terlepas saat kecelakaan bus terjadi.

Dia melanjutkan, banyaknya kursi yang terlepas tersebut mengakibatkan banyak korban luka dan meninggal. Ini menunjukkan faktor kekuatan dari kursi dan dudukannya memegang peranan yang sangat penting dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang saat menggunakan transportasi massal.

Baca Juga: Laksana Bus cicipi geliat bisnis tambang batubara

“Yang kita pentingkan adalah aspek bagaimana kursi tersebut terpasang di struktur lantai bus kita. Jadi kita menghindari apabila terjadi kecelakaan, kursi yang seharusnya menjadi keselamatan bagi penumpang, bahkan yang menggunakan sabuk pengaman yang terpasang di kursi, jangan karena kursi itu tidak kuat menempel di bus sehingga kursi dan penumpangnya terlempar,” ujar Stefan, Kamis (11/7).

Dia menambahkan, apa yang dilakukan Laksana saat ini bertujuan untuk menunjukkan atau merekomendasikan salah satu standar yang bisa digunakan oleh karoseri lain ketika ingin menghasilkan kursi yang lebih kuat.

Baca Juga: Penjualan bus masih ada harapan terus melaju

“Saya kira ada berbagai macam desain yang bisa dilakukan oleh pelaku industri karoseri lainnya, tetapi ini salah satu rekomendasi dari kita yang telah diuji sesuai dengan rekomendasi internasional. Apabila mereka ingin menggunakan desain yang sama silakan saja, kami sangat terbuka,” lanjut Stefan.

Stefan mengaku, meski pengujian kekuatan kursi yang terpasang adalah hal yang sederhana, tapi ini amat penting dilakukan. Apalagi, dengan begitu tingkat korban akibat kecelakaan bus dapat diturunkan.

Baca Juga: Pasca pembangunan tol Trans Jawa, pasar bus kian ngebut

Direktur Sarana Transportasi Jalan Sigit Irfansyah mengapresiasi langkah yang dilakukan Laksana. Menurutnya, terlepasnya kursi saat kecelakaan adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Dia berharap, hasil kajian yang dilakukan Laksana dapat dibagikan ke berbagai pihak.

“Kami berharap hasil riset ini bisa dibagikan oleh Laksana. Jangan sampai Laksana yang bagus sendiri, yang lainnya tidak,” katanya.

Hal senada pun disampaikan oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono. Menurutnya, langkah yang diambil Laksana ini merupakan salah satu langkah maju mengingat belum ada regulasi di Indonesia yang mengatur tentang standar kekuatan kursi. Langkah ini pun dipandang akan turut meningkatkan keamanan transportasi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×