Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menegaskan serius mempercepat proses pembangunan proyek smelter nikel di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Vice President Director PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Adriansyah Chaniago mengatakan, pihaknya serius mempercepat proses pembangunan mega proyek pembangunan pabrik nikel di Blok Bahodopi Sulawesi Tengah.
“Blok Bahodopi merupakan cikal bakal pengembangan pengolahan pabrik bahan baku baterai, dan tentu butuh kesiapan matang sebelum nantinya mulai dijalankan pengerjaan infrastrukturnya,” ujar Adriansyah dalam keterangan resmi dikutip Selasa (7/6).
Adriansyah menegaskan bahwa semangat tim Vale di Blok Bahodopi dalam mengawal proyek ini begitu besar. Maka itu, harus terus didukung dengan seluruh pihak termasuk stakeholder yang banyak memberikan dukungannya.
Di Blok Bahodopi tersebut, Vale Indonesia berencana mewujudkan komitmen investasi sesuai amandemen Kontrak Karya, untuk merealisasikan proyek pembangunan pabrik pengolahan nikel di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Vale Indonesia (INCO) Jika Produksi Mulai Membaik
PT Vale bersama dua mitra kerja, yakni Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (Tisco) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai) telah menandatangani dokumen perjanjian kerangka kerja sama proyek (PCFA) untuk fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi Tengah pada tanggal 24 Juni 2021.
Fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi Tengah akan terdiri dari delapan lini Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 metrik ton nikel per tahun beserta fasilitas pendukungnya.
Proyek Blok Bahodopi meliputi Kontrak Karya PT Vale seluas 16,395 hektare di Blok 2 dan Blok 3 Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Proyek Blok Bahodopi ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu proyek penambangan yang dilakukan oleh PT Vale dan pembangunan pabrik pengolahan atau smelter yang akan dilakukan oleh perusahaan patungan yang dibentuk oleh Vale Indonesia, Tisco dan Xinhai.
Saat ini, studi tahap akhir sedang dijalankan untuk memastikan kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan aman, layak secara ekonomis dan memastikan ketersediaan pasokan material bijih nikel ke pabrik pengolahan.