Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Tahapan studi lanjutan juga sedang dijalankan oleh partner dan PT Vale untuk pembangunan pabrik pengolahan nikel beserta fasilitas pendukungnya di Sambalagi, Kabupaten Morowali.
Material bijih dari area penambangan di Bahodopi Blok 2 dan 3 akan diangkut menggunakan transportasi laut ke lokasi pabrik di Sambalagi. Proses pengurusan ijin lingkungan dan ijin-ijin lainnya saat ini sedang dilakukan.
Sementara di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, PT Vale mengelola area Kontrak Karya (KK) sebesar 20.286 hektare. Proyek tersebut terdiri dari dua yakni, proyek penambangan yang dilakukan oleh Vale Indonesia dan pabrik pengolahan dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Setelah Vale Indonesia menandatangani Perjanjian Kerangka Kerjasama (Framework Cooperation Agreement/FCA) dengan Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huayou), manajemen Vale menegaskan pembangunan proyek ini akan diekajr dalam waktu 3 tahun ke depan.
Proyek HPAL Pomalaa akan mengadopsi dan menerapkan proses, teknologi dan konfigurasi HPAL Huayou yang telah teruji untuk memproses bijih limonit dan bijih saprolit kadar rendah dari tambang PT Vale di Pomalaa, untuk menghasilkan Produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan potensi kapasitas produksi mencapai 120.000 metrik ton nikel per tahun. Kapasitas ini lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan rencana sebelumnya.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Vale Indonesia (INCO) Usai Cetak Kinerja Mentereng
Adapun untuk memastikan kesiapan proyek, Adriansyah melakukan peninjauan ke Bahodopi pada bulan Mei 2022 yang lalu. Di Blok Bahodopi, Adriansyah didampingi Senior Manager External Relation Vale Indonesia, Asriani Amiruddin dan Wakil Kepala Teknik Tambang (KTT), Agung.
Selama berada di sana, Adriansyah mengunjungi area rencana pelabuhan di Desa Bahomotefe, Kecamatan Bungku Timur, serta mengunjungi Sambalangi, Kecamatan Bungku Pesisir menggunakan speed boat. Disana, Adriansyah juga melihat lokasi rencana pembangunan pabrik nikel di Sambalagi.
Pada kesempatan tersebut, Adriansyah menemui Bupati Morowali, Taslim untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan komitmen perusahaan menjalankan operasional di Blok Bahodopi.
Tak hanya melihat lokasi pengembangan pabrik di Blok Bahodopi. Pada kesempatan itu, Adriansyah Chaniago melakukan sharing session bersama seluruh tim Blok Bahodopi dari tim proyek hingga external relation untuk mengetahui seperti apa tantangan yang dihadapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News