kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.890   -36,55   -0,53%
  • KOMPAS100 999   -5,91   -0,59%
  • LQ45 772   -5,21   -0,67%
  • ISSI 220   -1,07   -0,48%
  • IDX30 400   -2,40   -0,59%
  • IDXHIDIV20 471   -4,62   -0,97%
  • IDX80 113   -0,69   -0,61%
  • IDXV30 115   -0,40   -0,35%
  • IDXQ30 130   -0,98   -0,75%

Vallianz mengakuisisi United Sindo Perkasa


Senin, 29 September 2014 / 10:34 WIB
Vallianz mengakuisisi United Sindo Perkasa


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan kapal asal Singapura Vallianz Holdings Ltd mengakuisisi perusahaan galangan kapal PT United Sindo Perkasa (PTUSP) yang berlokasi di Batam. Akuisisi dilakukan oleh anak usaha Vallianz, yaitu Vallianz Shipbuilding and Engineering Pte Ltd (VSE).

Vallianz membeli PTUSP senilai A$ 19,8 juta dari tangan perusahaan Singapura lainnya, yakni Jetlee Shipbuilding & Engineering Pte Ltd (Jetlee). Mengacu ke keterangan Vallianz, sales and purchase agreement (SPA) kepemilikan PTUSP telah diteken.

Dalam kesepakatan yang tertuang di SPA tersebut, Vallianz akan mengakuisisi 99% saham PTUSP yang dimiliki Jetlee. Untuk diketahui, PTUSP memiliki fasilitas galangan kapal di Kabil, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Fasilitas galangan kapal ini ada di lahan seluas 8 Ha dengan kolam air sepanjang 390 meter.

Darren Yeo, Chief Executive Officer Vallianz menyebutkan, dengan akuisisi itu, perusahaannya memiliki pangkalan galangan kapal sendiri. "Kegiatan operasional dan perawatan armada kami dan pihak ketiga yang bekerjasama dengan kami, bisa diurus oleh Vallianz sendiri,” tutur Darren, seperti dikutip dalam rilis, akhir pekan lalu.

Selain merawat kapal milik sendiri, galangan kapal itu diharapkan bisa menciptakan efisiensi bagi perseroan. Merujuk ke laporan tahunan Vallianz, perusahaan yang bermarkas di Singapura ini memiliki 28 jenis kapal. Tahun lalu, perusahaan mencatat pendapatan senilai US$ 20 juta, naik dari tahun 2012 sebesar US$ 11, 5 juta.

Porsi pendapatan Vallianz Holding terbesar datang dari bisnis sewa armada laut, yang menyumbang 43,5% dari total pendapatan, atau senilai US$ 8,7 juta. Lalu, 28,% dari pendapatan, atau US$ 5,7 juta, dari investment holding, dan 28% atau US$ 5,6 juta dari manajemen armada laut.

Akuisisi yang dilakukan perusahaan Singapura itu tidak mendapatkan sambutan hangat dari pengusaha kapal nasional. Bahkan, pengusaha nasional cenderung tak menggubris aksi korporasi tersebut. "Kami akan senang apabila perusahaan yang mengakuisisi itu adalah perusahaan dari Indonesia,” kata Carmelita Hartoto, Ketua Umum Indonesia National Shipowner Association (INSA), ke KONTAN, pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×