kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,58   6,98   0.70%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ventilator buatan ITB resmi diluncurkan, harganya Rp 60 juta per unit


Rabu, 27 Januari 2021 / 04:36 WIB
Ventilator buatan ITB resmi diluncurkan, harganya Rp 60 juta per unit
ILUSTRASI. PT PHC Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi meluncurkan produk ventilator karya anak bangsa bersertifikat internasional.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PHC Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi meluncurkan produk ventilator karya anak bangsa bersertifikat internasional, tipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) Vent-I Esential 3.5. 

Alat ini efektif untuk menangani pasien Covid-19 fase 2, yaitu pasien yang masih bisa bernafas secara mandiri, namun saturasi oksigennya di bawah 50%. Ventilator ini mampu meningkatkan oksigen pasien ke level di atas 50% secara terus menerus dengan tekanan terukur (5-15cmH2O). 

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, peluncuran produk ini dan diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap ventilator impor. Apalagi, kerjasama ini melibatkan PHC Indonesia yang memang sudah dikenal sebagai produsen alat kesehatan yang telah memenuhi sertfikat internasional. 

“Kebutuhan  ventilator bagi mereka yang terpapar Covid-19 masih banyak dibutuhkan, dan selama ini sebagian besar masih diimpor. Kehadiran produk kerjasama PT PHC Indonesia dan ITB ini tentu sangat berarti,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/1/2021). 

Baca Juga: Kondisi pandemi Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan!

Dalam peluncuran ventilator ini, Bambang didampingi oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel. Dia berharap kehadiran Vent-I Indonesia ini bisa menjadi bola salju bagi kemunculan produk-produk anak bangsa lainnya hasil kolaborasi dunia akademi dengan pelaku usaha. 

“Saya harap kerjasama seperti terus bergulir untuk melahirkan berbagai produk agar pasar dalam negeri kita tidak terus tergerus oleh produk impor,” kata dia. 

Rachmat juga meminta agar pemerintah memberi dukungan terhadap produk-produk karya anak bangsa dengan memprioritaskan belanja APBN untuk membeli produk lokal. 

Baca Juga: Angka kematian kasus Covid-19 di Jatim tembus 7.266, ini kata Wagub Emil Dardak

“Jangan sampai anggaran pemerintah sebagian besar digunakan untuk membeli produk impor,” ucap dia. 




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×