kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Verifikasi rotan melonjak Februari ini


Sabtu, 21 April 2012 / 08:13 WIB
Verifikasi rotan melonjak Februari ini
ILUSTRASI. Ilustrasi reshuffle: Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (keempat kanan). ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto/wpa/hp.


Reporter: Handoyo |

JAKARTA. Sampai kuartal pertama tahun ini, PT Sukofindo telah berhasil memverifikasi 12.455 ton rotan dengan jumlah pendaftar mencapai 549 pihak.

Wakil Presiden Sucofindo, Haris Witjaksono mengatakan, lonjakan permintaan verifikasi terjadi pada Februari. "Dibanding Januari, Februari meningkat paling tinggi," katanya, Jum\'at (20/4).

Haris merinci, jika pada Januari lalu jumlah rotan yang diverifikasi mencapai 700 ton-800 ton per minggu, memasuki Februari terjadi lonjakan 57% menjadi 1.100 ton per minggu. Sedangkan pada Maret cenderung stabil berada di kisaran 1.050 ton per minggu.

Sucofindo melakukan verifikasi untuk pengiriman rotan antarpulau di enam wilayah, yaitu Banjarmasin, Makassar, Manado, Padang, Palu, dan Pontianak. Dari daerah penghasil, rotan dibawa ke Bandar Lampung, Cirebon, Denpasar, Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, dan Padang.

Beberapa jenis rotan yang harus diverifikasi antara lain rotan mentah, rotan asalan, rotan washed dan sulphurized, serta rotan setengah jadi. Verifikasi biasanya dilakukan di lokasi industri, terminal rotan atau gudang penyimpanan rotan, juga pelabuhan.

Gunaryo, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengatakan, verifikasi pengiriman rotan antarpulau dilakukan untuk menghindari penyelundupan. "Kita tidak mentolerir ekspor rotan asalan yang tidak memiliki nilai tambah," ujarnya.

Dengan adanya aturan verifikasi dan larangan ekspor rotan mentah, diharapkan ekspor produk rotan meningkat. Pada kuartal satu tahun ini, nilai ekspor produk rotan mencapai US$ 58 juta, naik 36%, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Menurut Ismadjaja Toengkagie, Kepala Biro Pasar Fisik dan Jasa, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), peningkatkan kesejahteraan petani rotan terkendala aturan resi gudang untuk rotan. Agar rotan dapat masuk ke sistem resi gudang harus ada standar jelas antara Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) dan Asosiasi Pengumpul Rotan (Aspero).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×