Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Produsen sepeda motor merek Viar, PT Triangle Motorindo, mematok penjualan 120.000 unit tahun ini. Walaupun sulit mengejar penjualan sepeda motor asal Jepang, Viar yakin penjualan mereka tetap tumbuh.
Jika target itu tercapai, artinya, penjualan sepeda motor Viar naik 24% dibanding penjualan 2010 sebanyak 96.807 unit. Sebagai pembanding, target penjualan motor secara nasional tahun 2011 ini adalah 8,2 juta unit.
Viar membidik segmen pasar menengah bawah atau kalangan masyarakat yang berpenghasilan setara upah minimum. "Jumlah pasar segmen itu bisa mencapai 800.000 sampai satu juta orang," ujar A.Z Dalie, General Manager Marketing PT Triangle, di Jakarta, Kamis (24/3). Ini sesuai dengan harga Viar yang berkisar Rp 7 juta - Rp 10 juta per unit.
Viar sukses menguji pasar menengah kebawah tahun 2010. Terbukti, tahun lalu, penjualan naik 58% dari 61.293 unit di 2009. Jenis terlaris adalah motor bebek yang mencapai 71.554 unit (74%) dan motor roda tiga yang menguasai 13%. "Sebanyak 13 % lagi dari penjualan motor sport," kata Dalie.
Jika bersanding dengan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) 2010, penjualan Viar berada di urutan ketiga setelah Suzuki. Viar telah menaklukkan penjualan Kawasaki, TVS, dan Kanzen.
Untuk mengejar penjualan, pabrik Viar di Semarang sudah mampu memproduksi 60.000 unit per bulan. Viar juga berencana mendirikan pabrik komponen atawa sparepart. "Lokasi sedang kami cari," ujar Dalie.
Perkasa di luar Jawa
Tidak seperti produsen motor lain yang menjagokan pasar di Jabodetabek, Viar tidak mengandalkan pasar ini. Bahkan, tahun 2010, penjualan Viar di Jabodetabek hanya 846 unit. Adie Widjaja, Area Marketing Manager Viar Jabodetabek, bilang, konsumen di Jabodetabek cenderung memilih merek Jepang. Lembaga pembiayaan juga mementingkan pemberian kredit kepada prinsipal motor Jepang daripada Viar. "Padahal kualitas kami tidak kalah," jelas Adie.
Pasar Viar perkasa di luar Jawa. Di antaranya di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. "Sebanyak 19% penjualan Viar ada di dua daerah itu atau sebanyak 18.050 unit," ungkap Dalie.
Potensi pasar sepeda motor di luar Jawa memang terus naik saat ini. Sementara, pasar Jabodotabek cenderung mengecil. Gunadi Sindhuwinata, Ketua AISI, menyebut, pertumbuhan ekonomi daerah telah memicu peningkatan daya beli. "Masyarakat daerah sudah banyak yang mampu membeli motor," terangnya.
Gunadi menambahkan, tahun ini, penjualan sepeda motor bisa mencapai 8,2 juta unit. Target itu lebih tinggi sekitar 9,3% dari realisasi penjualan 2010 yang sebanyak 7,5 juta unit. "Motor akan jadi alternatif saat infratruktur masih jelek," kata Gunadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News