Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah unggahan yang menampilkan seorang mitra Grab yang mengalami fake order atau orderan palsu viral di media sosial Twitter pada Selasa (8/10). Dalam twit itu, mitra Grab tersebut menerima orderan berupa makanan cepat saji senilai Rp 660.000.
Orderan fiktif tersebut mengatasnamakan "embak elsa" yang berlokasi di Jalan Mandala, Jakarta. Si pemesan melakukan order sejumlah burger di gerai Burger King di salah satu mal Jakarta.
Namun, ketika mitra Grab itu membawa pesanan dan mengampiri si pemesan, ternyata hasilnya nihil.
Baca Juga: Soal dugaan pelanggaran jasa angkutan sewa khusus, ini tanggapan Grab
"Papa dari kakak yang ada di tempat kerjaku dijahatin orang, jadi ada yang pesan burger dengan total Rp 600.000 lebih, tapi pas disamperin enggak ada orangnya. Si yang jahatin order bayar tunai, ya, teman-teman. Papa-nya lagi bingung sekarang karena diisengin orang," tulis akun angel, @CB97enthus dalam kicauannya.
Hingga kini, unggahan tersebut telah di-re-twit sebanyak 19.500 kali dan disukai lebih dari 10.300 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Hadi Surya Koe, Head of Marketing GrabFood Indonesia, mengatakan, pihaknnya sudah mengetahui kabar tersebut dan langsung menghubungi mitra yang bersangkutan.
Baca Juga: SMF gandeng Grab Indonesia untuk pemberian akses KPR
"Manajemen Grab telah menerima informasi mengenai terjadinya transaksi order fiktif yang diterima oleh salah satu mitra GrabFood di Jakarta pada 8 Oktober 2019. Kami juga telah menghubungi mitra itu dan telah memproses ganti rugi secara penuh atas biaya yang telah dikeluarkan mitra," ujar Hadi kepada Kompas.com, Rabu (9/10).
Langkah tegas berupa penonaktifkan
Atas kejadian yang menimpa mitra GrabFood itu, Grab mengambil langkah tegas berupa penonaktifkan akun pengguna Grab yang terbukti melakukan order fiktif tersebut.
"Kami sangat aware mengenai hal ini, sehingga memang sudah menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk membantu driver," kata Hadi.
Menurut Hadi, Grab senantiasa berupaya menjaga kualitas layanan dan terus meningkatkan aspek kepercayaan dan keamanan terkait dengan relasi antara pihak Grab dengan para pengguna layanan GrabFood, baik mitra pengemudi, merchant, maupun pelanggan secara menyeluruh.
Baca Juga: Melanggar UU Persaingan, Grab Menghadapi Ancaman Denda US$ 20,53 Juta
Hadi menyampaikan, Grab berupaya agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan, untuk menghargai kerja keras mitra pengemudi GrabFood dalam menjalankan pekerjaannya.
"Grab sudah menyediakan jalur khusus komunikasi untuk mitra pengemudi GrabFood jika mereka mengalami kejadian serupa untuk dapat diinvestigasi lebih lanjut oleh Grab," ucap Hadi.
Sementara bila pelanggan menerima peredaran informasi yang melibatkan GrabFood, Hadi menyarankan, agar selalu mengecek kebenaran info tersebut. Pengecekan ini baiknya sebelum meneruskan informasi itu ke pihak lain dengan meneruskan ke tim Customer Experience Grab yang kemudian ditindaklanjuti.
Penulis: Retia Kartika Dewi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Ojol Terima Orderan Fiktif Senilai Rp 660.000, Ini Penjelasan Grab"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News