Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus Corona yang mulai menyerang Indonesia cukup mempengaruhi sejumlah proyek pembangkit listrik dari perusahaan swasta atau Independent Power Producers (IPP), tak terkecuali PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).
Asal tahu saja, DSSA masih mengawal proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalteng-1 yang memiliki kapasitas listrik sebesar 2x100 megawatt (MW).
Baca Juga: Pembangunannya Rampung, Pembangkit Listrik Alirkan Pendapatan Lebih Deras ke DSSA
Berdasarkan data Kontan, PLTU Kalteng-1 termasuk dalam kategori 2 proyek kelistrikan yang terpapar efek virus Corona. Dalam hal ini, kategori 2 berisi IPP yang menyampaikan indikasi akan terdampak kejadian luar biasa secara informal.
Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra mengaku, sehubungan dengan penyebaran virus Corona, pemerintah Indonesia telah memperketat persyaratan masuk bagi tenaga kerja asing khususnya yang berasal dari China.
Kondisi ini di atas kertas dapat mempengaruhi kelangsungan proyek PLTU Kalteng-1. Pasalnya, sejumlah karyawan di bagian kontraktor pembangunan pembangkit listrik tersebut berasal dari luar negeri.
Kendati demikian, hingga kini kegiatan pembangunan PLTU Kalteng-1 secara umum masih berjalan normal. “Penyelesaian proyek akan bergantung pada perkembangan penanganan virus Corona dan kesiapan transmisi dari PLN,” ungkap Susan, Senin (9/3).
Baca Juga: Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menanti rampungnya proyek PLTU di tahun ini
Susan masih optimistis proyek PLTU Kalteng-1 yang dikelola DSSA dapat selesai dan beroperasi secara komersial di tahun ini.
Optimisme tersebut didukung oleh fakta bahwa hingga akhir tahun lalu pengerjaan konstruksi PLTU Kalteng-1 telah mencapai 98%. Setelah pembangunan fisik rampung, maka PLTU Kalteng-1 dapat segera beroperasi setelah pemasangan transmisi dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Jika PLTU Kalteng-1 beroperasi, maka portofolio pembangkit listrik yang dikelola oleh DSSA akan bertambah. Sebelumnya, di Oktober tahun lalu DSSA telah mengoperasikan PLTU Kendari-3 yang berkapasitas 2x50 MW. Perusahaan ini juga mengelola PLTU Sumsel-5 yang berkapasitas 300 MW serta captive power plant di Tangerang, Serang, dan Karawang dengan kapasitas 300 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News