Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mampu tumbuh dengan level dobel digit hingga kuartal III-2025. Performa SMBR berbeda arah dengan penjualan semen yang secara nasional masih melandai.
Corporate Secretary Semen Baturaja, Hari Liandu mengungkapkan volume penjualan SMBR tumbuh sekitar 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hari belum membeberkan secara rinci besaran volume dan nilai penjualan semen SMBR.
Hari hanya menggambarkan bahwa kinerja penjualan hingga kuartal III-2025 sesuai ekspektasi. Dia membeberkan sejumlah faktor yang membuat volume penjualan SMBR mampu tumbuh di tengah kinerja industri yang sedang tertekan.
Baca Juga: KPK Ungkap Modus Korupsi di PT Aneka Tambang (ANTAM)
Pertama, permintaan di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung masih ada dalam tren menanjak. Adapun, Sumbagsel merupakan area pemasaran utama dari SMBR.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), permintaan di wilayah Sumbagsel hingga September 2025 tercatat sebesar 3,86 juta ton atau tumbuh sekitar 9,6% secara tahunan. Pertumbuhan dominan terjadi pada segmen ritel, yang turut berkontribusi mendongkrak volume penjualan SMBR.
"Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan permintaan di wilayah pasar utama Sumbagsel sebesar 9,6%, yang menunjukkan tren lebih baik dibandingkan rata-rata nasional," ungkap Hari kepada Kontan.co.id, Kamis (16/10/2025).
Sebagai informasi, ASI volume penjualan semen di pasar dalam negeri baru menyentuh 45,67 juta ton dalam periode sembilan bulan 2025. Angka itu menunjukkan penjualan semen secara nasional turun sekitar 2,4%.
Hari melanjutkan, kenaikan volume penjualan SMBR juga terdongkrak oleh strategi korporasi. Meliputi efektivitas strategi distribusi, efisiensi operasional, serta sinergi dengan Semen Indonesia Group (SIG) selaku holding dalam optimalisasi jaringan pasar dan rantai pasok.
Hari meyakini, SMBR akan bisa menjaga tren pertumbuhan pada sisa tahun ini. "Memasuki kuartal IV-2025, kami optimistis kinerja produksi dan penjualan akan tetap positif seiring dengan meningkatnya aktivitas proyek infrastruktur dan konstruksi menjelang akhir tahun," terang Hari.
Peluang utama masih datang dari proyek strategis pemerintah dan pembangunan daerah di wilayah Sumbagsel sebagai pasar utama SMBR. Meski begitu, SMBR tetap mewaspadai sejumlah tantangan yang membayangi, antara lain potensi cuaca ekstrem dan persaingan pasar yang ketat.
"Kami akan terus mengantisipasi kondisi tersebut melalui strategi distribusi yang adaptis, efisiensi biaya, dan sinergi berkelanjutan dengan SIG selaku holding," tandas Hari.
Sebagai gambaran saja, pada periode separuh pertama 2025, SMBR membungkus penjualan semen sebanyak 1,13 juta ton. Pangsa pasar SMBR di wilayah Sumbagsel mencapai sekitar 34%.
Baca Juga: Pembiayaan Kopdes Merah Putih Belum Disalurkan Hingga Saat Ini
Selanjutnya: Manchester City Siapkan Tawaran Rp1,6 Triliun untuk Bintang Muda Nottingham Forest
Menarik Dibaca: PSSI Pecat Patrick Kluivert, Siapa Kandidat Pengganti Pelatih Timnas Indonesia?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News