kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Volvo Langsung Diimpor dari Swedia


Jumat, 19 Maret 2010 / 10:08 WIB
Volvo Langsung Diimpor dari Swedia


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Indobuana Autoraya memutuskan mengimpor mobil utuh atau completly built up (CBU) merek Volvo dari Swedia sebagai pengganti impor dari Thailand. Sebab, pabrik Volvo di Thailand tak mampu melayani kebutuhan pelanggan di Indonesia.

"Pabrikan di Thailand tidak bisa memenuhi permintaan yang bersifat customize," kata Paulus Suranto, Presiden Direktur Indobuana, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Volvo di Indonesia (18/3).Sebelumnya, Indobuana memang mengandalkan pasokan sedan S80 dari Thailand. Sedan tersebut merupakan salah satu varian Volvo yang paling laris di Indonesia.

Paulus menjelaskan, sesungguhnya, pabrik di Thailand bisa memenuhi permintaan konsumen. Tapi, aturan yang ditetapkan pabrikan di Thailand tak sejalan dengan kebutuhan. Volvo Thailand mematok pemesanan minimal 24 unit setiap mobil kategori custom. "Jika ada satu konsumen kami minta sunroof, pabrikan Thailand hanya mau memenuhi jika permintaannya 24 unit," cetus Paulus.

Hal tersebut tentu sulit dipenuhi. Indobuana pun akhirnya memilih bernegosiasi dengan pihak prinsipal di Swedia. Soalnya, gara-gara terkendala pasokan tersebut, penjualan Volvo tahun lalu hanya 35 unit. Padahal, Paulus yakin, permintaan bisa mencapai 100 unit. "Kami akhirnya bisa langsung dapat pasokan dari pabrikan di Swedia," kata Paulus.

Tapi, langkah itu ada konsekuensinya. "Harga jual naik Rp 185 jutaan," kata Paulus. Kini, harga sedan Volvo S80 Rp 699 juta- Rp 755 juta on the road. Harga terpaksa naik karena tarif bea masuk mobil CBU asal Swiss dan Thailand berbeda jauh. Bea masuk impor dari Thailand 0%, sementara bea masuk dari Swedia sekitar 45%-55%. Untung, harga mobil dari pabrikan di Swedia jauh lebih rendah. "Makanya perbedaan harga yang terjadi hanya sekitar 23%," tandas Paulus.

Seperti halnya Volvo, Lexus juga berupaya keras memenuhi kebutuhan konsumen premiumnya. Karena permintaan tinggi, Lexus Indonesia sampai memaksa produsen mobil segmen highclass di Jepang itu berkomitmen memasok pasar Indonesia.

"Untuk varian baru LS 600h L sudah banyak di pesan sejak Februari, padahal barang baru akan masuk Indonesia pada bulan Maret," kata Adrian Tirtadjaja, General Manager PT Toyota Astra Motor-lexus Indonesia (TAMLI).

TAMLI pun akhirnya menaikkan target penjualan mobil seharga Rp 2,7 miliran itu dari 10 unit menjadi 20 unit tahun ini. Tahun ini, Lexus Indonesia telah mengantongi komitmen dari produsen di Jepang untuk memasok sedikitnya 350 unit. Angka ini naik 48,9% dari pasokan tahun lalu yang 235 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×