kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah PMK Tidak Ganggu Pasokan Bahan Baku Mulia Boga Raya (KEJU)


Minggu, 31 Juli 2022 / 13:59 WIB
Wabah PMK Tidak Ganggu Pasokan Bahan Baku Mulia Boga Raya (KEJU)
ILUSTRASI. produk-produk dari PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU)


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) mengungkapkan, penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang muncul di Indonesia tidak mengganggu pasokan keju dadih atau curd cheese perusahaan.

Direktur Utama KEJU Bobby Gandasaputra beralasan, hal ini karena pihaknya menggunakan keju dadih yang merupakan olahan susu dan bukan susu langsung.

"Sampai saat ini tidak ada sama sekali gangguan pasokan cheese curd atau keju dadih yang merupakan olahan dari susu. Jadi, bukan susu," jelasnya kepada Kontan, Minggu (31/7).

Dengan begitu, kondisi pasokan cheese curd atau keju dadih Mulia Boga Raya masih normal. Bobby menambahkan, perusahaan juga telah menyimpan inventory stock atau pasokan inventori untuk bahan baku ini.

Baca Juga: Mulia Boga Raya (KEJU) Bukukan Laba Bersih Rp 80,2 miliar pada Semester I 2022

Produsen keju cheddar terbesar di Indonesia dengan merek utama Prochiz ini juga menyatakan kapasitas produksi masih mencukupi dan tahun ini akan getol meluncurkan produk baru.

"Di tahun 2022 ini sampai dengan Juni 2022, KEJU sudah meluncurkan 4 produk baru, yakni Cheddar Royale Block 160 gram, Quick Melt Slice isi 5 lembar, Mayo Sachet 18 gram, Mayo Spicy Sachet 15 gram dan Mayo Pouch 250 ml," ungkap Bobby.

Di sisi lain, serapan capex KEJU sudah mencapai Rp 55 miliar dari total capex Rp 60 miliar. Alokasi ini dialirkan untuk pembangunan gudang baru di Cikarang dan pembelian mesin untuk produk baru.

Adapun hingga semester I-2022, kinerja KEJU melanjutkan tren baik dari kuartal I-2022. Laba bersih emiten barang konsumen primer ini membukukan laba bersih sebesar Rp 80,2 miliar, tumbuh 11,32% secara tahunan atau year on year (yoy).

Kenaikan itu seiring bertumbuhnya penjualan perseroan sebesar 15,43% menjadi Rp 579,08 miliar. Sebagai pembanding, semester I-2021 pendapatan KEJU sebesar Rp 501,65 miliar.

 

KEJU mencatatkan beberapa penjualan yang dilakukan dengan pelanggan dengan jumlah pendapatan akumulatif melebihi 10% dari penjualan neto. Pertama kepada PT Sinarniaga Sejahtera sebesar Rp 228,41 miliar dan juga kepada PT Amaris Tirta Pratama sebesar Rp 54,29 miliar.

"KEJU berhasil untuk mencapai pangsa pasar nomor 1 di mini market utama, dan juga menaikkan penetrasi ke konsumen baru. Hal ini didorong juga dengan perbaikan kondisi ekonomi dan mobilitas masyarakat yang lebih tinggi," pungkas Bobby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×