kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Wah, harga keramik dan granit akan naik April


Jumat, 20 Maret 2015 / 10:55 WIB
Wah, harga keramik dan granit akan naik April
ILUSTRASI. 7 Makanan Pengganti Nasi Putih yang Rendah Glukosa, Banyak Pilihan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pelemahan rupiah yang menyentuh level Rp 13.000 per satu dollar AS, memaksa beberapa sektor industri menaikkan harga produknya. Kenaikan harga ini rencananya akan diberlakukan pada April mendatang.

Vice President PT Asri Pancawarna Hendrata Atmoko mengatakan, jika dilihat sepintas, pelemahan rupiah bisa menambah pemasukan negara melalui ekspor. Namun, karena bahan baku keramik dan granit masih impor, ongkos produksi pun membengkak.

"Siapa yang tidak mau dollar income? Tapi bahan baku kita (keramik dan granit) kan termasuk gas, harus bayar pakai dollar," ujar Hendrata di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (19/3).

Hendrata menjelaskan, bahan pembakar keramik dan granit yaitu gas PGN yang juga mengalami lonjakan harga karena nilai dollar AS menguat. Kenaikan harga gas ini terjadi sejak 6 Februrai sebesar 10 persen saat Rupiah terdepresiasi 6 persen sampai 10 persen.

"Dengan naiknya harga bahan baku seiring juga dengan pemasukan negara yang bertambah, maka tidak banyak nilai lebih dari pelemahan rupiah bagi sektor industri keramik," tandas Hendrata.

Sebaliknya, lemahnya rupiah lebih bisa dimanfaatkan oleh sektor industri makanan dan sayuran karena bahan bakunya tidak bergantung impor. Karena hal itu, Hendra mempertimbangkan untuk menaikkan harga produknya.

"Kami sedang menghitung persisnya berapa kenaikannya, dampak kenaikan ini bagaimana, saat dollar di atas Rp 13.000, bertahan lama ataukah nanti ada intervensi tertentu," jelas Hendrata.

Ia menuturkan, jika nilai tukar dollar AS masih di atas Rp 13.000 hingga April, kemungkinan besar, harga produknya pun akan disesuaikan. (Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×