Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen cokelat bubuk, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) memperkuat penetrasi produknya di segmen ritel. Hal ini didorong oleh tren konsumsi cokelat yang memiliki prospek pertumbuhan positif setiap tahunnya.
Apalagi penjualan perseroan masih didominasi ke pasar konsumen langsung (end user) dengan jaringan berbagai ritel di Indonesia. "Penjualan kami untuk business to consumer (B2C) sebesar 62% sedangkan sisanya business to business (B2B)," kata Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara Gendra Fachrurozi kepada KONTAN, Sabtu (7/3).
Baca Juga: Ekonomi tertekan karena corona, ini andalan Wahana Interfood (COCO) agar tetap tumbuh
Beberapa strategi bakal diterapkan perseroan untuk memperkuat di toko ritel salah satunya penentuan harga yang kompetitif dan dapat dijangkau konsumen. Selain itu COCO juga menggalakkan promosi dan kampanye produk lewat demo dan presentasi penggunaan bubuk cokelat di beberapa toko roti di kota-kota besar.
Memasuki bulan puasa nanti, perusahaan melihat ada potensi kenaikan permintaan. Sebagaimana hal tersebut, kata Gendra tercermin pada periode bulan puasa dan lebaran tahun lalu, hanya saja manajemen tak merinci lonjakan kenaikannya.
COCO akan menambah pasokan produk guna mengantisipasi kenaikan permintaan di pasaran. "Jadi ada buffer stock 3 bulan sebelumnya. Naiknya permintaan produk perseroan di bulan puasa tersebut sangat signifikan bagi kami," terang Gendra.
Lebih lanjut, Gendra bilang, ke depannya COCO berencana masuk ke dalam bidang distribusi, sehingga COCO dapat mendistribusikan produk-produknya secara mandiri. COCO saat ini masih mengandalkan distributor dari pihak ketiga untuk mengedarkan produknya di pasaran.
Baca Juga: Pabrik baru Wahana Interfood (COCO) di Sumedang kelar di semester II-2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News