Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan cokelat, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) tengah menggalakkan distribusi ke seluruh Indonesia. Langkah ini diambil agar segmentasi pasar COCO bukan hanya perusahaan besar saja, tetapi juga rumah tangga.
Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara, Gendra Fachrurozi bilang, perusahaan memang tengah melakukan diversifikasi dari yang semula langsung ke perusahaan-perusahaan, kini merambah ke segmentasi baru seperti rumah tangga dan toko roti lokal.
Diharapkan dengan adanya diversifikasi ini penjualan COCO menjadi lebih merata ke seluruh Indonesia. Asal tahu saja, berdasar data Kontan.co.id, beberapa perusahaan yang selama ini menjadi customer COCO seperti, waralaba coffe shop internasional dan produsen pembuat roti.
" Perbandingan penjualan distribusi yang kami capai hingga semester satu tahun 2019 sebesar 61% dari total penjualan perseroan," kata Gendra ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (26/7). Selain itu, penjualan cokelat masih memiliki potensi yang besar karena pilihan rasa coklat diklaim masih menjadi rasa favorit masyarakat Indonesia dan dunia sampai saat ini.
Dus, perusahaan mulai menjalankan strategi promosi, diantaranya demo membuat kue di toko-toko bahan kue. COCO juga melakukan presentasi ke toko roti lokal di kota-kota yang disasar. Tidak ketinggalan, perusahaan mulai memanfaatkan e-commerce untuk membantu pemasaran produknya.
Diversifikasi segmentasi pasar ini diharapkan dapat mendorong kinerja COCO di semester dua. Perusahaan juga akan memaksimalkan faktor internal, seperti mengelola dan mengembangkan produk yang akan dipasarkan, kebijakan harga yang kompetitif, serta efisiensi yang terus dilakukan perseroan.
Disadari oleh perusahaan, perluasan pasar mendatangkan tantangan lain seperti kapasitas produksi. Sedikit gambaran dari Gendra, hingga pertengahan 2019, penjualan COCO diklaim mengalami peningkatan.
"Saat ini kami sudah mengantisipasi tantangan ini dengan investasi pabrik baru dan penambahan kapasitas produksi," kata Gendra. Perusahaan memperkirakan pabrik ini akan rampung semester dua tahun depan. Tantangan lain, perusahaan pun harus memastikan pesanan, hasil produksi, dan pengiriman dapat berjalan secara sinkron dan lancar.
Sekadar informasi, berdasar data yang dihimpun kontan, COCO mematok target pertumbuhan pendapatan sebesar 15% di tahun 2019.
Perusahaan menunjukkan kinerja yang positif hingga kuartal I-2019, tercatat penjualan perusahaan naik 6% year on year (yoy) menjadi Rp 19,93 miliar. Sementara untuk laba tahun berjalan naik 6,6% yoy menjadi Rp 1,12 miliar dari sebelumnya Rp 1,05 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News