kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,11   -8,38   -0.91%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wamen BUMN: Menko Luhut sering tanya Pertamina soal TKDN


Selasa, 14 Juli 2020 / 13:42 WIB
Wamen BUMN: Menko Luhut sering tanya Pertamina soal TKDN
ILUSTRASI. Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina yang kini tengah menggarap sejumlah proyek kilang minyak dan gas bumi rupanya mendapat banyak pertanyaan seputar penggunaan komponen dalam negeri. Salah satunya dari Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan.

Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin disela acara penandatanganan kerjasama Pertamina dan BUMN galangan kapal.

"Kita ingin perputaran ekonomi terjadi, kalau bisa dimulai. Suka ditanyain Pak Luhut nih, Pertamina dipanggil terus, ditanyain bahan beli dari mana, jangan dari China saja," kata Budi, Selasa (14/7).

Baca Juga: Demi investasi, tata cara hitungan TKDN elektronik dan telematika diubah

Untuk itu, Budi meminta Pertamina lebih cermat dalam mengalokasikan dana belanja. Pertamina pun diharapkan mampu menjalin kerjasama dengan industri dalam negeri. Ia meyakini, dengan komunikasi yang baik bukan tidak mungkin hambatan kerjasama bisa di atasi.

Ia mencontohkan, jika dalam kerjasama menemui permasalahan, Pertamina diminta tidak segan-segan melaporkan ke Kementerian BUMN.

"Kalau perbedaan harganya banyak, kita minta regulator untuk atur harga," ujar Budi.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menerangkan, dalam pelaksanaan proyek, Pertamina menerapkan standar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimum 30%.

"Kami standarnya 30%, proyek kami berkisar 32% hingga 35%. Kami maunya enggak cuma barang, ini lakukan secara bertahap," terang Nicke.

Baca Juga: Industri lokal sulit memenuhi TKDN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×