Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya memperbaiki laju bisnisnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan nilai kontra baru bisa mencapai Rp 3,8 triliun sampai akhir tahun nanti.
Presiden Direktur Waskita Beton Precast FX Poerbayu Ratsunu menyebut, peluang kontrak baru di semester kedua di antaranya pengerjaan dua proyek pembangunan IKN Nusantara. Saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi, salah satunya untuk proyek perumahan ASN yang baru saja diumumkan.
“Kemudian rekan-rekan karya yang lain beberapa sudah berkontrak readymix dengan kami. Jadi kalau kami lihat proyeksi sampe akhir tahun kami masih optimis Rp 3,8 triliun ini masih bisa kami raih,” ungkap Poerbayu dalam Media Gathering di Jakarta Selasa (8/8).
Baca Juga: Waskita Beton Precast Proyeksikan Kinerja Pulih 3 Tahun Lagi, Begini Strateginya
Manajemen WSBP mencatat, per semester I-2023 pihaknya telah mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 975 miliar. Angka ini meningkat 46% dari sebelumnya Rp 666 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Dari total nilai kontrak baru yang diperoleh tersebut, 57% di antaranya berasal dari pihak swasta, 36% PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Grup 36%, BUMN Group non WSKT 6%, dan pemerintah 1%.
Adapun, lima kontrak baru dengan nilai terbesar berasal dari proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan senilai Rp 95,6 miliar, Tol Bayung Lencir Tampino Seksi 1 Rp 92,8 miliar, Tol IKN Tempadung Pulang Balang Rp 86,1 miliar, Sumbawa LNG Terminal Rp 85,9 miliar, dan Flyover Kramasan Rp 75,1 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir menyebutkan dari nilai kontrak baru yang ditargetkan sebesar Rp 3,8 triliun, WSBP dapat memperoleh pendapatan hingga Rp 2,3 trilun sampai tutup tahun nanti.
Manajemen WSBP juga berharap kinerjanya bisa kembali pulih dalam kurun waktu 3 tahun. Pemulihan bisnis WSBP ini tentu tak lepas dari momentum pembangunan infrastruktur jangka panjang.
Asep bilang, WSBP optimistis prospek pembangunan infrastruktur ke depan masih akan berlanjut dan ini menjadi peluang bagi perusahaan.
“Kami tinggal menunggu sebenarnya momennya seperti apa, kami rasa harusnya untuk proses perbaikan ini dalam jangka panjang masih cukup prospektif,” tambahnya.
Per semester I-2023, WSBP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 641,6 miliar. Menurun 13,7% dari semula Rp 743,7 miliar pada semester I-2022.
Pendapatan readymix dan quarry menjadi kontributor utama dengan nilai Rp 308,32 miliar. Angka ini bertumbuh 91% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 161,06 miliar. Kemudian disusul oleh pendapatan precast dan jasa konstruksi masing-masing senilai Rp 195,95 miliar dan Rp 137,39 miliar.
Dari sisi bottom line, WSBP tercatat menanggung rugi bersih periode berjalan hingga Rp 263,76 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya WSBP masih meraup laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News