kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya jalin kemitraan dengan Esri Indonesia adopsi GeoBIM


Selasa, 02 Februari 2021 / 15:17 WIB
Waskita Karya jalin kemitraan dengan Esri Indonesia adopsi GeoBIM
ILUSTRASI. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tetap berkomitmen dalam menerapkan perlindungan pegawai, vendor, pemasok, stakeholder lainnya dan kegiatan operasional dengan terus melakukan peningkatan penerapan protokol kesehatan.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waskita Karya mengumumkan kemitraan strategis dengan penyedia solusi geospasial terkemuka, Esri Indonesia. Kemitraan itu untuk mengadopsi inovasi di bidang Teknik Digital bernama GeoBIM (Kembar Digital) yang akan memungkinkan Waskita untuk menciptakan infrastruktur dan fasilitas yang lebih tangguh di seluruh negeri.

Kemitraan ini hadir sebagai bagian dari strategi transformasi digital Waskita yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi pintar dan Big Data untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, keselamatan tenaga kerja, dan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.

Inti dari kemitraan ini adalah solusi Sistem Informasi Geografis (GIS) yang mengintegrasikan, mengelola, dan menganalisis berbagai data termasuk data BIM (Building Information Modeling). Tujuannya untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada desainer dan arsitek dalam hal lokasi, orientasi, dan lokasi struktur yang akan digunakan bahkan sampai bahan bangunan.

Menurut Chief Executive Officer Esri Indonesia Achmad Istamar, meskipun GIS diperlukan untuk perencanaan dan pengoperasian kota, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya dalam konteks lingkungan sekitarnya, informasi BIM sangat penting untuk mendesain dan pembangunan konstruksi struktur tersebut.

Baca Juga: Waskita Karya Realty tambah setoran modal untuk pengembangan proyek di Cibitung

“Integrasi BIM dan GIS (juga dianggap sebagai GeoBIM) akan menghasilkan Kembar Digital 3D yang akan membantu Waskita membuat desain yang memaksimalkan nilai jangka panjang dari infrastruktur jangka panjang di seluruh negeri,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/2).

Selain itu, lanjutnya, GeoBIM akan memungkinkan para perencana, insinyur, dan arsitek untuk memvisualisasikan dan bereksperimen dampak desain mereka terhadap lingkungan dan lanskap yang ada pada peta 3D untuk memastikan infrastruktur dan fasilitas dalam proyek mendatang mendukung kebutuhan masyarakat sekitar.

Istamar juga menjelaskan bahwa GeoBIM diharapkan dapat memecah silo dan mengkonsolidasikan data dari berbagai departemen Waskita ke dalam satu platform pemetaan dinamis. “Ini adalah standar praktik terbaik saat ini untuk pengelolaan data karena setiap proyek dan pemangku kepentingan mendapat manfaat dari memiliki satu titik kebenaran untuk semua data proyek,” katanya.

Dengan demikian, semua pemangku kepentingan dapat melihat desain keseluruhan proyek dan memahami hubungan antara lingkungan dan struktur yang direncanakan sehingga kemungkinan yang diperlukan dikembangkan untuk menghindari ketidakefisienan dan pemborosan selama proyek berjalan.

Baca Juga: Surat utang jatuh tempo korporasi selama Februari 2021 mencapai Rp 10,64 triliun




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×