Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk masih belum merealisasikan ekspansinya di luar negeri. Hal tersebut lantaran masih menunggu hasil tender yang diikutinya.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiarti menyebutkan saat ini pihaknya belum mengerjakan proyek di luar negeri. "Saat ini masih mengikuti proses tender atas proyek jalur kereta api di Filipina," ujarnya kepada kontan.co.id , Jumat (30/4).
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) ajukan relaksasi pembayaran utang ke bank BUMN
Sayangnya, ia enggan membeberkan kapan proses tender tersebut berakhir. Adapun seluruh proyek yang dikerjakan oleh emiten bersandi saham WSKT saat ini berada di Indonesia.
Proyek yang sedang dikerjakan sebagian besar merupakan proyek infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, dan transmisi listrik. Berdasarkan catatan kontan.co.id , beberapa proyek yang tengah dikerjakan yakni ruas jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143,25 kilometer (km), ruas Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 111,7 km, dan ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 60,1 km.
Sepanjang tiga bulan pertama kemarin, WSKT juga mencatatkan penurunan perolehan nilai kontrak baru. Pihaknya mencatat nilai kontrak baru yang berhasil diraih sebesar Rp 3,1 triliun.
Adapun realisasi tersebut turun 27,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,27 triliun. "Saat ini kami tengah mengevaluasi potensi nilai kontrak baru yang ada dalam target tahun ini, termasuk juga proyek-proyek yang lokasinya berada di luar negeri," ujarnya.
Baca Juga: PTPP ajukan relaksasi pembayaran utang anak usaha
Sebelumnya, Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menyebutkan juga tengah mengevaluasi kembali target capex tahun ini, khususnya untuk investasi jalan tol. "Dimana porsi capex terbesar yaitu investasi jalan tol sebelumnya kami anggarkan sekitar Rp 16 triliun," jelasnya.
Sekedar mengingatkan, tahun ini WSKT membidik target kontrak baru sebesar Rp 45 triliun hingga Rp 50 triliun. Sementara, dari sisi capex pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 25 triliun hingga Rp 28 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News