kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Realty bidik marketing sales Rp 2,4 triliun tahun 2020


Kamis, 20 Februari 2020 / 20:03 WIB
Waskita Realty bidik marketing sales Rp 2,4 triliun tahun 2020
ILUSTRASI. Waskita Realty , waskita karya realty, divisi dari PT Waskita Karya saat pameran Mandiri Expo 2018, Jakarta Convention Center, Selasa (08/05). KONTAN/Baihaki/08/05/2018


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimistis bisnis properti akan tumbuh lebih baik tahun ini. Penjualan pemasaran atau marketing sales ditargetkan tumbuh lebih pesat tahun ini dan sejumlah strategi telah disiapkan guna mencapai target tersebut.

PT Waskita Realty misalnya menargetkan bisa meraih marketing sales sebesar Rp 2,4 triliun sepanjang 2020. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan capaian penjualan pemasaran pengembang ini di tahhun 2019 yakni sebesar Rp 635 miliar.

Untuk mengejar target itu, Tukijo Direktur Utama Waskita Realty mengatakan, pihaknya melakukan penyesuaian strategi bisnis tahun ini sehubungan dengan penerapan standard akuntasi PSAK 72 tahun ini.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Bidik Kontrak Rp 50 Triliun Tahun Ini

Jika tahun lalu, developer pelat merah ini hanya mengandalkan proyek vertikal seperti Vasaka The Reiz Condo, Vasaka Nines, serta Vasaka Solterra sebagai penopang marketing sales, maka tahun 2020 Waskita Realty juga akan mulai mengembangkan landed house atau rumah tapak.

Standard PSAK 72 akan mempengaruhi pembukuan kinerja keuangan perusahaan properti tahun 2020. Standard baru ini akan mengubah cara pengakuan pendapatan kontrak yang tadinya rigid (rule based) menjadi berbasis prinsip (principle based).

Alhasil, pengakuan pendapatan kontrak tidak lagi berdasarkan besaran uang muka yang sudah diterima. Penjualan properti baru bisa dicatatkan sebagai pendapatan jika sudah dilakukan serah terima unit kepada pembeli.

Standar akuntansi baru ini tentu akan membawa dampak paling besar kepada pengembang yang lebih banyak membangun proyek-proyek properti highrise.

Pasalnya, pembangunan suatu proyek apartemen membutuhkan waktu cukup lama sehingga serah terima kepada pembeli akan lebih lama dibandingkan dengan proyek-proyek landed house.

Untuk mengantisipasi penurunan drastis pendapatan maka mau tidka mau pengembang harus mendiversifikasi pengembangan ke rumah tapak.

"Tahun ini, Waskita Realty akan mengembangkan proyek landed house di dua kawasan yakni daerah Bekasi dan Bali masing-masing sekira 300 unit," kata Tukijo pada Kontan.co.id baru-baru ini.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) siapkan capek sekitar Rp 25 triliun- Rp 28 triliun di 2020

Rumah tapak yang akan dikembangkan di Bekasi itu merupakan bagian dari kongsi Waskita Realty dengan PT Moderland Realty Tbk (MDLN).

Keduanya telah membentuk perusahaan patungan sejak tahun 2018 untuk mengembangkan kawasan kota mandiri dengan konsep toll road city di Bekasi seluas 350 hektare (ha).

Selain pengembangan rumah tapak itu, Waskita Realty juga akan meluncurkan proyek highrise tahun ini yakni Vasaka Nines Tower 2. Sedangkan proyek eksisting yang akan menjadi andalan perusahaan ini untuk mengejar target marketing sales di antaranya The Reiz Condo, Vasaka Bali, Vasaka Nines, serta Vasaka Solterra.

Untuk mendukung rencana ekspansi bisnis tahun ini, Waskita Realty akan menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp 2,8 triliun. Dana tersebut akan bersumber dari kas internal maupun pendanaan eksternal seperti penerbitan surat utang jangka menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×