Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk semakin serius berinvestasi di bisnis jalan tol. Setelah tahun lalu melahirkan PT Waskita Toll Road, tahun ini PT Waskita Karya siap mendukung pendanaan anak usahanya.
Sejak merintis Waskita Toll, sejatinya Waskita Karya menyiapkan belanja modal khusus Rp 60 triliun. Waskita Toll sudah memakai Rp 10 triliun sepanjang 2014 lalu. Jadi, tahun ini anak perusahaan itu tinggal memiliki Rp 50 triliun untuk belanja modal.
Alokasi dana belanja modal itu di luar belanja modal Waskita Karya. "Kami tidak tahu mengenai sumber dananya. Tugas kami adalah membelanjakan sisanya Rp 50 triliun untuk investasi," ujar Dono Parwoto, Direktur Utama PT Waskita Toll Road kepada KONTAN, awal pekan ini.
Duit jumbo itu akan mereka pakai untuk mendanai proyek jalan tol baru dan yang sedang berjalan. Ada lima proyek anyar yang dikejar tahun ini.
Pertama, proyek jalan tol Soreang–Pasir Koja (Soraja) sepanjang 15 kilometer (km) di Jawa Barat. Baru-baru ini Waskita Toll menggandeng telah menggandeng PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengikuti tender prakualifikasi proyek jalan tol ini.
Kedua, proyek jalan tol Manado–Bitung seksi II menghubungkan Airmadidi dan Bitung sepanjang 25,5 km. Bulan depan Waskita Toll akan mengikuti tender ruas jalan tol ini.
Ketiga, proyek jalan tol Pandaan-Malang Jawa Timur.
Keempat, jalan tol Balikpapan–Penajam di Kalimantan Timur. Waskita Toll berencana mengejar konsesi proyek jalan tol sepanjang 5 km ini.
Kelima, proyek jalan tol Legundi-Bunder sepanjang 30 km di Surabaya, Jawa Timur. Meski pun hingga kini Waskita Toll belum mengantongi izin konsesi, manajemen Waskita Toll mengaku sudah dinyatakan sebagai inisiator yang punya right to match.
Sebagai informasi, right to match adalah hak menjadi pemenang tender dengan hak menyamakan harga dengan penawar terendah sesuai ketentuan Peraturan Presiden 13/2010 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Tak heran jika Waskita Toll sudah percaya diri membentuk anak usaha untuk proyek Legundi-Bunder ini. Waskita Toll menggandeng PT Energi Bumi Mining dan Pemerintah Daerah Jawa Timur membikin PT Waskita Bumi Wira. Mengantongi porsi kepemilikan 45%, Waskita Toll Road berharap bisa memulai pembebasan lahan pada Februari 2015.
Belum berkontribusi
Sementara proyek tol yang sedang berjalan ada empat yakni proyek tol Pejagan–Pemalang dan tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu). Lantas, proyek tol Depok–Antasari dan tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi. Proses penanaman tiang pancang keempat proyek ini sudah dilakukan pada 2014.
Meski sudah menyiapkan dana jumbo, manajemen Waskita Toll memprediksi belum bisa memberikan kontribusi pendapatan kepada Waskita Karya hingga 2016. "Jalan tol kan investasinya jangka panjang, kalau selesai baru bisa menghasilkan," ujar Dono.
Ruas tol yang diprediksi menjadi kontributor pertama adalah proyek jalan tol Pejagan–Pemalang sepanjang 57,5 km dan tol Becakayu, 21,04 km. Sejauh ini, pekerjaan ruas tol Pejagan–Pemalang baru jalan sekitar 10% sedangkan ruas tol Becakayu malah baru mencapai 5% saja.
Sejak Waskita Karya nyemplung ke bisnis jalan tol, perusahaan itu berniat menjadikan bisnis jalan tol sebagai lahan investasi. "Setelah dikerjakan dan mendapat margin, kami bisa mendivestasi atau menjualnya ke pihak lain," ujar Tunggul Rajaguguk, Direktur Keuangan Waskita Karya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News