Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkuat arus kas, PT Waskita Toll Road (WTR) terus divestasi konsesi ruas tolnya. Tahun depan pihaknya berencana lepas 4 ruas.
Direktur Utama WTR, Herwidiakto memaparkan ketiga tol yang akan dilepas merupakan sambungan Trans Jawa yakni ruas Tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo. Sedangkan sisa 1 ruas tol lainnya masih dievaluasi mendalam.
Baca Juga: Waskita Toll Road resmi jual dua ruas jalan tolnya ke investor Hong Kong
"Yang satu lagi itu pilihan, mungkin Medan-Kualanamu, atau Semarang-Batang, atau Pemalang-Batang," ungkapnya di Jakarta, Rabu (18/12).
Sayang, pihaknya enggan merinci target dana yang dibidik dari penjualan 4 ruas tol tersebut. Hanya saja, Herwi menyebutkan progresnya saat ini telah terseleksi 7-10 investor yang masuk antara lain CPPIB yang merupakan partner Astra Infra saat akuisisi Tol Cikopo-Palimaman dan Kings Key Limited (KKL).
"Kami targetkan April 2020 bisa melakukan penandatanganan Akta Jual Beli/Sales Purchase Agreement (SPA) (untuk 3 ruas tol sambungan Trans Jawa)," lanjutnya.
Baca Juga: Road King akan Membeli Konsesi Tol Waskita Karya (WSKT) Rp 2,41 Triliun
Hingga saat ini, progres divestasi baru dua ruas tol yang berhasil dijual kepada KKL. Adapun dua ruas tol yang sudah resmi terjual adalah ruas tol Solo-Ngawi dan ruas tol Ngawi-Kertosono-Kediri.
Akad jual beli dengan KKL baru saja diteken hari ini dengan nilai investasi sebesar Rp 2,5 triliun.
Rencana ke depan
Herwi menyebutkan dari dana tersebut untuk mempercepat investasi tol baru dan pembayaran hutang. "Komposisinya fleksibel," tuturnya.
Baca Juga: Divestasi dua ruas tol, Waskita Karya (WSKT) sebut masa konsensi mencapai 50 tahun
Untuk proyek baru di tahun depan pihaknya mengajukan 1 proyek prakarsa, yakni proyek jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara yang masih dalam tahapan tender. Adapun pihaknya berharap proses tender tersebut selesai di semester I tahun depan.
Data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menunjukkan bahwa proyek dengan panjang 7,35 km itu memiliki nilai investasi pembangunan mencapai Rp 15,53 triliun.
Selain itu, pihaknya juga akan terbuka untuk mengikuti tender proyek-proyek lainnya. Ia mengaku untuk tender lainnya akan membentuk konsorsium. Sayang, ia belum membeberkan lebih jauh rencana tersebut.
Baca Juga: Emiten Konstruksi Siapkan Strategi Ini Untuk Menjaga Arus Kas
Demikian pula, terkait anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang masih enggan dibeberkan. Namun, ia menegaskan strategi divestasi ruas-ruas tolnya itulah yang akan dimanfaatkan untuk memperkuat permodalan dalam mengembangkan tol baru.
Hanya saja, untuk sisa 12 ruas tol lainnya WTR berencana untuk menahannya. Menurutnya, dalam 3-4 tahun mendatang ada rencana menjadi perusahaan terbuka mengandalkan 12 ruas tersebut.
"Namun, tahun depan kami evaluasi lagi kalau memang ada yang kurang optimal akan kami lepas lagi. Makanya, tahun depan lepas empat dulu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News