Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Weha Transportasi Indonesia Tbk pada tahun ini melakukan pengembangan bisnis baru melalui channel online. Adapun, platform online tersebut sebetulnya sudah diluncurkan pada akhir 2017 lalu dan akan mulai efektif diberlakukan pada tahun ini.
Angreta Chandra, Direktur Utama Weha Transportasi menyebutkan, selama ini penopang kinerja perseroan bersumber dari bisnis bus White Horse yang mencapai 75% terhadap total pendapatan. Namun begitu, manajemen White Horse belum bisa membeberkan nilai pendapatan sepanjang 2017.
Dia bilang, permintaan bus di Jakarta cukup signifikan terutama yang berasal dari korporasi. "Mereka melakukan kegiatan dalam jumlah yang cukup besar untuk karyawan sehingga membutuhkan bus," ujar Angreta kepada Kontan.co.id, Selasa (13/3).
Pelanggan White Horse tidak hanya didominasi dari segmen korporasi, melainkan juga intitusi pendidikan seperti sekolah-sekolah untuk keperluan rekreasi maupun field trip yang dalam setahun bisa mencapai empat kali. Apalagi, munculnya destinasi wisata di daerah sekitar Jakarta, seperti Cirebon menjadi peluang bagi perusahaan transportasi yang merupakan bagian dari Panorama Sentrawisata ini.
Tak hanya itu, perusahaan berkode saham WEHA di Bursa Efek Indonesia ini juga keicpratan berkah dari acara Asian Games 2018 dan IMF Annual Meeting pada tahun ini.
Melihat banyaknya katalis positif itu, kata Angreta, pihaknya ingin memperluas penetrasi pasar di luar pasar-pasar yang sudah ada untuk menjangkau kebutuhan masyarakat terhadap bus White Horse. Dia menjelaskan, sejak November 2017, perseroan sudah meluncurkan sistem reservasi melalui platform online untuk memperluas penetrasi pasar di luar Jakarta.
"Selama ini market White Horse ada di beberapa kota, seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bali, Palembang, dan Bandung. Dengan adanya online, pelanggan di luar daerah itu, bisa menggunkan White Horse," katanya.
Meski sudah diluncurkan sejak November tahun lalu, Angreta mengakui, belum mencatatkan pendapatan dari platform reservasi online tersebut lantaran baru akan efektif digunakan pada tahun ini. Tentu, penetrasi pasar yang dilakukan oleh White Horse akan memberikan peluang tumbuhnya pendapatan bisnis perusahaan. Sayang, Angreta tidak memiliki target secara pasti dengan dalih masih merupakan bisnis baru.
Merujuk laporan keuangan perseroan hingga kuartal III-2017u, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 100,05 miliar atau turun sekitar 12,34% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 112,4 miliar. Dari pencapaian itu, kontribusi pendapatan terbesar masih disumbang dari bisnis jasa angkutan penumpang yaitu sekitar 53,44% dari total pendapatan.
Sebagai tambahan informasi, White Horse Group memiliki beberapa unit armada, seperti Day Trans, Gray Line dan Joglosemar. Hingga saat ini, total keseluruhan unit yang dimiliki White Horse mencapai sekitar 300 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News