Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - Meski helikopter belum menjadi transportasi utama, Whitesky Aviation optimistis dalam lima tahun ke depan bisnis ini sudah bisa melengkapi moda transportasi yang sudah ada. Berdiri sejak 2011, Whitesky baru gencar memasarkan moda transportasi tersebut dengan nama Heli City.
Menurut Denon Prawiraatmadja, Presiden Direktur Whitesky Aviation, penggunaan helikopter mulai mendapat tempat di masyarakat. Ia bercerita mulai 2017 ini, Whitesky mampu terbang 10 hingga 20 kali dalam sebulan. Bahkan, saat musim Lebaran tahun ini, permintaan Heli City melonjak drastis.
"Saat kemarin Lebaran, selama H-10 dan H+10 sampai 60 flight untuk tujuan Jakarta-Bandung. Padahal tahun lalu sepi yang memakai jasa ini," terang Denon kepada KONTAN, Senin (11/9).
Hingga saat ini, pihaknya telah memiliki enam armada helikopter. Rinciannya dua helikopter untuk Heli City, sedangkan empat sisanya sudah memiliki kontrak untuk perusahaan tambang di Sulawesi dan Sumatera.
Untuk memperkuat armada, Whitesky telah menandatangani kontrak penambahan 30 helikopter untuk dua varian yakni Bell 505 dari Amerika Serikat dan Airbus dari Perancis. Rencananya, tambahan armada tersebut akan dikirim sebanyak empat hingga enam armada per tahun.
Sekadar informasi, untuk pembelian satu armada, Whitesky harus merogoh kocek US$ 1,5 juta hingga US$ 3,5 juta. "Itu untuk yang berkapasitas 4 hingga 7 penumpang," tambah Denon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News