kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Widodo Makmur Unggas (WMUU) mengincar kenaikan penjualan 300% di tahun ini


Minggu, 29 Agustus 2021 / 16:43 WIB
Widodo Makmur Unggas (WMUU) mengincar kenaikan penjualan 300% di tahun ini
ILUSTRASI. Widodo Makmur Unggas (WMUU) mengincar kenaikan penjualan 300% di tahun ini


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mengaku terkena dampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, emiten tersebut tetap mengincar pertumbuhan kinerja yang positif di sisa tahun 2021.

Finance & HCD Director Widodo Makmur Unggas Wahyu Andi Susilo mengatakan, pihaknya yakin bisa mencapai kinerja yang lebih baik di semester kedua ini. Tapi, dia menyebut bahwa capaian target penjualan sampai akhir tahun 2021 kemungkinan hanya 90% dari target yang telah ditetapkan.

Terlepas dari itu, pertumbuhan penjualan WMUU sampai akhir tahun nanti masih diproyeksikan mencapai level 300% yoy. Sebelumnya, perusahaan ini memperkirakan pertumbuhan penjualan di tahun ini sebesar 400% yoy. Perubahan tersebut tak lepas dari kebijakan PPKM di masa pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap aktivitas ekspansi Widodo Makmur Unggas.

Baca Juga: Kinerja Keuangan 2021 bisa Tumbuh Ratusan Persen, Saham WMUU Belum Menarik Perhatian

“Kebijakan PPKM ini pasti membawa dampak bagi seluruh sektor bisnis di Indonesia, namun di sektor kebutuhan pangan kami rasa permintaan pasar masih cukup stabil,” ujar dia, Jumat (27/8).

Manajemen WMUU memastikan, dampak PPKM jelas ada namun tidak terlalu signifikan bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Terlebih lagi, WMUU didukung oleh diversifikasi jaringan distribusi sehingga dapat meminimalisasi dampak dari PPKM.

Saat ini, WMUU terus berupaya mendiversifikasi produk melalui pengembangan-pengembangan item produk. Widodo Makmur juga terus mengembangkan W-Hub, W-Agent, dan W-Point sebagai hub distribusi produk perusahaan tersebut ke berbagai daerah di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten dengan sistem kemitraan bersama pelaku UMKM.

Baca Juga: Emiten Poultry Hadapi Pembatasan Sosial Lagi

Upaya tersebut dilakukan agar produk-produk WMUU dapat lebih mudah diakses oleh para pelanggan akhir dengan harga yang lebih terjangkau.

“Selain itu, diversifikasi jaringan distribusi kami dilakukan untuk menciptakan keseimbangan antara distribusi secara B2B (business to business) maupun B2C (business to consumer),” ungkap Wahyu.

Lebih lanjut, WMUU masih melanjutkan sejumlah agenda ekspansinya di tahun ini. Salah satunya adalah pembangunan peternakan ayam pedaging yang berkapasitas 2,4 juta ekor di Wonogiri dan Cianjur.

Wahyu mengatakan, peternakan ayam WMUU di Wonogiri akan mulai berproduksi dan mencapai kapasitas penuh pada kuartal IV-2021. Sementara itu, WMUU sudah mulai melakukan pematangan lahan untuk keperluan peternakan ayam di Cianjur. Namun, karena ada PPKM, peternakan tersebut baru akan beroperasi di awal tahun 2022.

Baca Juga: Ada pengetatan PPKM, Widodo Makmur (WMUU) tetap optimistis mengejar target

Di Cianjur pula WMUU tengah menggarap proyek pembangunan rumah pemotongan ayam (RPA) yang juga ditargetkan beroperasi di awal tahun depan.

“Dana investasi yang sudah dikeluarkan untuk peternakan ayam broiler komersial dan rumah potong hewan unggas sebesar Rp 150 miliar dari capex yang sudah kami siapkan,” imbuh Wahyu.

Adapun dana belanja modal atau capital expenditure (capex) WMUU secara keseluruhan di tahun ini dipatok sebesar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut berasal dari hasil IPO WMUU dan laba yang diperoleh perusahaan.

Sebagai informasi, WMUU belum merilis laporan keuangan di semester pertama. Per kuartal I-2021, WMUU mengalami peningkatan penjualan sebesar 110,60% (yoy) menjadi Rp 597,43 miliar. Di saat yang sama, laba bersih periode berjalan WMUU melesat 115,49% (yoy) menjadi Rp 39,78 miliar.

Baca Juga: WMUU Memangkas Capex dan Target Kinerja 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×