Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) semakin gencar berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ke depan. Perusahaan ini tidak hanya ingin fokus pada bisnis jasa konstruksi tetapi tetapi perusahaan juga ingin menciptakan pendapatan berulang alias recurring income dengan memiliki konsesi di sektor properti.
Rencana WEGE untuk berinvestasi tidak terhenti setelah memiliki dua konsesi proyek hotel dan satu proyek gedung perkantoran saat ini. Perusahaa
juga sedang membidik konsensi di sejumlah proyek rumah sakit.
Direktur Human Capital, Investasi dan Pengembangan WEGE, Nur Al Fata mengatakan, pihak sedang membidik untuk berinvestasi di konsesi tiga proyek rumah sakit dengan skema kerjasama pemerintan dan badan usaha (KPBU).
Dua diantaranya sudah masuk tahap pra kualifikasi yakni Rumah Sakit Umum Daerah Krian Sidoarjo dan Rumah Sakit Gorontalo. "Masing-masing investasinya senilai Rp 300 miliar dan Rp 840 miliar," kata Al Fata pada Kontan.co.id, Jumat (5/10).
Sementara satu lagi yang sedang dibidik adalah pembangunan rumah sakit kanker pusat Dharmais. Rumah sakit ini juga akan dibangun dengan skema KPBU.
Sementara satu dari tiga konsesi yang sudah dimiliki WEGE sudah beroperasi yakni Hotel De Braga Bandung yang dioperasikan oleh Artotel. Hotel ini dibangun di lahan seluas 1.763 meter persegi (m²) di lahan milik PT Sarinah dengan kapasitas 112 kamar. Ini merupakan hotel semi butik dan telah beroperasi sejak 18 Agustus 2018 lalu.
Adapun satu hotel lagi yakni Fave Hotel Karawang yang dibangun bermitra dengan pemilik lahan lokal saat ini masih dalam proses pembangunan. Hotel tersebut akan dibangun berstandar bintang dua dengan kapasitas 135 kamar. Ditargetkan akan beroperasi pada Desember 2018 mendatang, pembangunanya akan menelan investasi Rp 95 miliar.
Satu konsesi lagi merupakan proyek perkantoran. WEGE akan membangun Gedung Bank Mantap Proklamasi di lahan seluas 16.500 m² di Jakarta Pusat. dengan investasi Rp 212 miliar. Proyek itu akan mulai groundbreaking pada 18 September 2018 mendatang dan ditargetkan akan rampung dibangun pada pertengahan tahun 2020.
Dalam lima tahun ke depan, Wika Bangunan Gedung menargetkan akan menyiapkan modal sekitar Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun untuk berinvestasi di sejumlah proyek konsesi. Proyek-proyek itu diharapkan akan mendorong recurring income perusahaan.
Meski mulai gencar berinvestasi, WEGE tidak lantas menahan diri dalam pengembangan bisnis jasa konstruksi. Perseroan masih terus mengejar kontrak-kontrak baru guna mencapai target yang sudah ditetapkan sebesar Rp 7,83 triliun tahun ini.
Hingga akhir September 2018, WEGE telah berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 6,33 triliun atau 80,4% dari target. Sekitar 51% capaian tersebut disumbang oleh proyek BUMN, 6,33% proyek swasta, dan 19% dari proyek pemerintah. "Kami sangat optimis bisa mencapai target," ujar Al Fata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News