Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk masih gencar mengejar kontrak-kontrak baru di sisa tahun ini. Emiten plat merah bersandi WIKA di Bursa Efek Indonesia ini sedang mengikuti sejumlah tender dengan total kontrak sekitar Rp 22 triliun.
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya menjelaskan, hingga bulan Agustus, pihaknya telah meraih kontrak baru sebesar Rp 12,7 triliun. Angka itu baru setara dengan 36,28% dari target kontrak baru yang direview oleh WIKA di tahun 2021, yakni senilai Rp 35 triliun.
Pada sisa tahun ini, WIKA menargetkan untuk mendapatkan tambahan kontrak baru di bidang bendungan, pembangkit listrik dan jalan tol. "Saat ini WIKA masih mengikuti tender dengan total nilai Rp 22 triliun yang kemungkinan masih akan ada tender-tender baru sampai dengan akhir tahun," kata Mahendra saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (26/9).
Baca Juga: IHSG menguat 0,43% ke 6.134 pada sesi I hari ini, asing borong BBRI, SMMA, BUKA
Meski tak merinci lokasi proyek-proyek mana saja yang sedang diincar, tapi Mahendra menyebutkan bahwa WIKA tak hanya membidik kontrak di dalam negeri. WIKA juga mengejar proyek infrastruktur hingga ke Filipina dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Ada beberapa proyek luar negeri yang disasar, ada di Filipina dan UEA, jenis infrastruktur," tutur Mahendra.
Sayangnya belum ada keterangan rinci mengenai investasi atau belanja modal (capex) yang akan dikucurkan WIKA untuk menggarap proyek-proyek tersebut. Yang pasti untuk pekerjaan di dalam negeri, WIKA juga sedang menggarap sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN).
Saat ini, WIKA tengah mengerjakan 28 PSN yang terdiri dari proyek sektor bendungan, jalan tol, pelabuhan dan Engineering Procurement Construction (EPC). Proyek yang rencananya akan selesai pada Kuartal IV 2021 adalah Jalan Tol Serang Panimbang Seksi I, Bendungan Cipanas, Bendungan Sukamahi, Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket I.
Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan penguatan, simak rekomendasi saham ERAA, WIKA, ADRO
"Proyek PSN yang kami selesaikan di Semester I-2021 ada proyek Tol Kunciran-Cengkareng," imbuh Mahendra.
Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, WIKA berniat merevisi target kinerja untuk tahun 2021. Hal tersebut dilakukan setelah kasus Covid-19 di Indonesia sempat naik pada tengah tahun, yang akhirnya mengganggu operasional perusahaan.
Direktur Wijaya Karya Ade Wahyu dalam paparan publik pada Rabu (8/9)mengatakan, rencana revisi dilakukan karena banyak hal yang tidak sesuai dengan asumsi perusahaan saat menyusun Rancangan Kerja dan Anggaran belanja (RKAB) tahun 2021.
Ade memperkirakan, revisi akan dilakukan untuk target kontrak baru. Sebelumnya, WIKA menargetkan kontrak baru di 2021 bisa tumbuh hampir 100%. Namun rencananya, target itu akan diturunkan, dengan proyeksi target pertumbuhan kontrak baru 20%-27% di tahun ini.
Revisi juga akan dilakukan pada target pendapatan. WIKA sebelumnya menargetkan pendapatan di tahun 2021 bisa tumbuh 78%, namun rencananya akan diubah dalam kisaran 20%-24%.
Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham MAPI, WIKA, UNTR untuk hari ini (22/9)
Sementara untuk target pertumbuhan laba bersih akan diturunkan menjadi 20%. Di awal tahun, WIKA menargetkan laba bersih bisa naik lebih dari 300% di akhir 2021.
Mengenai rencana WIKA untuk merevisi target di tahun ini, Mahendra menegaskan bahwa review RKAP tetap dilakukan. Namun masih belum ada angka final yang dapat diumumkan perusahaan.
"Untuk review-nya memang pasti karena saat ini kondisinya sudah tidak sesuai dengan asumsi di akhir tahun 2020 saat menyusun RKAP untuk 2021. Namun angkanya memang masih dalam tahap finalisasi," pungkas Mahendra.
Selanjutnya: Pefindo sematkan peringkat idA untuk obligasi Wijaya Karya (WIKA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News