Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - PENAJAM PASER UTARA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah menyelesaikan pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK). Proyek ini menjadi kawasan bangunan pertama yang berdiri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Deputi Project Manager HPK IKN Wahyu Anggoro mengungkapkan, HPK memegang peranan penting sebagai tempat tinggal bagi para pekerja konstruksi yang akan membangun IKN Nusantara. HPK memiliki total 22 tower dengan daya tampung sekitar 16.000 pekerja.
Bertindak sebagai leader dalam proyek ini, WEGE mendapat porsi membangun 12 tower HPK. Lingkup pekerjaan WEGE meliputi design and build, landscape dan hardscape dengan menggunakan teknologi modular yang menjadi bidang keahlian WEGE.
Selain HPK IKN, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ini sebelumnya telah membangu beberapa proyek penting yang memakai teknologi modular. Seperti Rumah Sakit Covid-19 Tanjung Duren dan Pit Building MotoGP 2022 Mandalika.
"Modular itu 80% pabrikasi, kualitas terjamin, bersih, cepat dan kuat. Jadi lebih praktis, investasi bisa langsung berjalan," terang Wahyu pada Sesi Kunjungan Media ke Proyek HPK IKN, Kamis (16/3).
Baca Juga: Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) Bidik Kontrak Baru Rp 6,69 Triliun pada 2023
Adapun, pembangunan HPK IKN memiliki nilai proyek sebesar Rp 567 miliar. Target pekerjaan dimulai sejak Agustus 2022 hingga Maret 2023. WEGE telah mulai menggarap proyek ini sejak 29 Agustus 2022 hingga 20 Januari 2023.
Nantinya HPK akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Otorita (BUMO) IKN, dengan target serah terima kepada Badan Otoritas IKN pada akhir Maret ini. HPK akan dihuni secara bertahap sesuai dengan progres pembangunan IKN.
Wahyu bilang, saat ini sudah ada sekitar 800 pekerja yang menghuni HPK. Dia menerangkan HPK dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Meliputi ruang serbaguna (mess hall), toko, kantor, tempat ibadah dan klinik Kesehatan.
Pembangunan HPK menjadi arahan Presiden Joko Widodo agar kawasan IKN lebih tertata, sekaligus sebagai apresiasi kepada para pekerja. "Supaya tidak ada rumah-rumah liar yang pemicunya berasal dari bedeng-bedeng. Harapannya, IKN menjadi kota yang indah tanpa terlihat kumuh. Pekerja juga jadi lebih nyama dan betah," imbuh Wahyu.
Seperti diketahui, pembangunan IKN dikerjakan bertahap secara jangka panjang mulai tahun 2022 hingga 2045. Selain proyek HPK, WEGE juga berpartisipasi pada proyek IKN lainnya, yakni paket pekerjaan pembangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Paket 1.
Terpisah, Direktur Operasi 1 WEGE Bagus Tri Setyana menyampaikan proyek pembangunan Kemenko I IKN memiliki nilai Rp 745 miliar. Lingkup pekerjaan WEGE dalam proyek ini adalah rancang bangun (design and build) dengan masa pekerjaan selama 660 hari kerja.
Baca Juga: Meski Pendapatan Turun, WEGE Bukukan Kenaikan Laba Bersih 7,56% di 2022
Kawasan gedung Kemenko Paket 1 ini akan berdiri di atas lahan seluas 24.274 meter persegi. Nantinya gedung perkantoran yang mengusung konsep green building ini dikabarkan akan ditempati oleh Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi. (Kemenko Marves).
Gedung setinggi delapan lantai ini akan dilengkapi dengan smart building system yang terintegrasi. "Demi mengusung konsep green building, WEGE pun turut mengaplikasikan building information modelling dalam proses rancang dan bangun," tandas Bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News